Jakarta, CNN Indonesia -- Film
Perburuan merupakan bentuk adaptasi kedua dari novel
Pramoedya Ananta Toer, yang sebelumnya telah didului oleh
Bumi Manusia. Kedua film ini dinaungi oleh rumah produksi yang sama, yaitu Falcon Pictures, dan bakal dirilis pada waktu yang bersamaan.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan terkait kemungkinan persaingan kedua film tersebut. Terlebih, secara literatur
Bumi Manusia lebih populer dari
Perburuan. Menanggapinya, Frederica sang produser mengatakan kedua film ini digarap bukan untuk tujuan untung dan rugi, melainkan untuk merayakan karya-karya Pramoedya.
"Setiap film memiliki strategi promosi yang berbeda-beda. Kedua film ini saling
support satu sama lain. Kami tidak memikirkan untung dan rugi, semua ini dilakukan untuk merayakan Pram," ujarnya dalam konferensi pers yang diadakan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, pada Rabu (26/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu juga diamini oleh Adipati Dolken, pemeran utama karakter Hardo dalam film. "Tidak ada yang perlu ditakutkan, karena tidak mementingkan persaingan. Tujuannya yaitu untuk kita menghargai karya dari Pram," ujarnya.
Frederica mengaku merasa sangat tersanjung ketika diberikan kepercayaan untuk mengangkat buku
Perburuan menjadi film. Sebelumnya, pihaknya sempat memiliki pilihan lain.
"Kami merasa seperti diberkati oleh keluarga Pram, karena tadinya kami ingin mengangkat novel
Gadis Pantai. Tapi kemudian kami disodori buku
Perburuan ini, diberi waktu seminggu untuk membacanya. Kemudian setelah membacanya, kami setuju untuk mengangkatnya," katanya.
Perburuan merupakan novel Pramoedya Ananta Toer yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1950 dan sempat dilarang pada zaman Orde Baru. Kisahnya bercerita tentang Hardo, seorang pemuda bekas Shodanco (komandan pleton) di Pembela Tanah Air (PETA) yang diburu oleh Jepang karena dianggap sebagai musuh negara.
Film ini dibintangi oleh Adipati Dolken, Ayushita, Ernest Samudra, Michael Kho, dan Khiva Iskak.
Perburuan dijadwalkan rilis pada tanggal 15 Agustus mendatang.
[Gambas:Video CNN] (taj/rea)