Keluarga Pramoedya Pasrahkan 'Perburuan' di Tangan Sutradara

CNN Indonesia
Kamis, 27 Jun 2019 14:52 WIB
Pihak keluarga Pramoedya Ananta Toer memilih tak ikut campur terkait wujud layar lebar kisah 'Perburuan' karena telah lama mengenal sang sutradara Richard Oh.
Pihak keluarga Pramoedya Ananta Tour mengaku tak campur tana dan hanya percaya kepada Richard Oh selaku sutradara. (CNN Indonesia/Tara Imann)
Jakarta, CNN Indonesia -- Richard Oh, sutradara film Perburuan menyampaikan beratnya beban yang harus dipikul kala mengangkat salah satu karya Pramoedya Ananta Toer ke layar lebar. Ia merasa memiliki tanggung jawab kepada sang penulis.

Mengubah sebuah karya sastra menjadi film bukanlah hal mudah. Terlebih apabila karya tersebut merupakan hasil karya dari salah seorang penulis legenda tanah air. Banyak yang harus dipikirkan saat 'memindahkan' karya yang dimaksud ke medium lain, dalam hal ini tulisan ke dalam film. Hal terpenting adalah menjaga jiwa yang ada di buku agar tetap utuh sebagai film.


Richard pun mengaku memiliki perasaan serupa. "Tentu saja memiliki beban tersendiri. Saya Saya memiliki tanggung jawab kepada Pram. Saya harus bisa menangkap jiwa Pram, harus bisa menyampaikan hal-hal yang diajarkan Pram selama hidupnya kepada kita," katanya saat acara perilisan poster resmi Perburuan pada Rabu (26/6) di kawasan Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pihak keluarga menyebut memilih tak mengkhawatirkan cara Richard menginterpretasikan tulisan Pram ke dalam film. Angga, cucu Pramoedya yang juga hadir di acara tersebut mengatakan keluarga sama sekali tak terlibat di proses pembuatan Perburuan

"Kami sudah tidak khawatir lagi, kami sudah percaya kepada Om Richard untuk hal ini. Karena Om Richard sudah menjadi teman keluarga kami sejak lama," ujarnya.

Angga mengungkapkan, kemiripan yang diinterpretasikan Richard lewat bukunya dapat dibilang lebih dari 80 persen.


"Kalau untuk interpretasinya sendiri, kalau buat aku pribadi cocok sih. Entah kenapa, ada banyak yang di imajinasiku mirip dengan yang ada dalam film ini," katanya.

"Kalau untuk berapa persennya, dari buku ke film, banyak. Kalau dipersenkan aku bingung nih... tapi di atas 80 persen lah," lanjut Angga.

Pihak rumah produksi Falcon Pictures menyebutkan jadwal perilisan dua film yang diadaptasi dari karya Pramoedya, masing-masing Perburuan dan Bumi Manusia sengaja dibuat bersamaan karena merayakan karya-karya Pram, bukan sebagai bentuk persaingan. Kedua film tersebut bakal dilepas mulai 15 Agustus mendatang.

[Gambas:Video CNN] (taj/rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER