ULASAN KONSER

Pendar Pelangi Troye Sivan dari Atas Panggung WTF 2019

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Sabtu, 20 Jul 2019 15:30 WIB
Penampilan musisi asal Australia Troye Sivan di WTF 2019 disambut antusias oleh para penonton. Kibaran bendera pelangi pun terlihat di berbagai sudut arena.
Solois Troye Sivan sudah menjadi perbincangan sejak diumumkan menjadi salah satu penampil di festival musik We The Fest 2019.(CNN Indonesia/M Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Solois Troye Sivan sudah menjadi perbincangan sejak diumumkan akan tampil di festival musik We The Fest 2019. Bukan hanya karena karya-karyanya, tapi juga karena penyuka sesama jenis.

Bahkan, penggemar dan media lokal banyak yang menyebutnya sebagai ikon gay atau ikon LGBT masa kini.

Pada Jumat (19/7), musisi asal Australia itu dijadwalkan tampil pukul 23:45 WIB di panggung utama. Sejak sore beberapa kumpulan pengunjung sudah tak sabar melihat penampilan Troye. Beberapa dari mereka memakai tas atau cat wajah pelangi dengan kombinasi warna merah, oranye, kuning, hijau, biru dan ungu yang dikenal sebagai simbol LGBT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atribut pelangi seperti bendera pun terlihat semakin banyak ketika Troye naik panggung, mulai dari yang berukuran kecil seperti kertas A5 sampai ukuran besar kurang lebih 60 cmX90 cm.

Tanpa basa basi, pria berusia 24 ini langsung membawakan tiga lagu beruntun tanpa jeda, yaitu Seventeen, Bloom dan Plum dari album kedua Troye yang bertajuk Bloom.

Tiga lagu tersebut terbilang hit sehingga mayoritas pengunjung ikut bernyanyi sembari berjingkrak.

Lagu-lagu tersebut acap kali merepresentasikan kisah cinta Troye. Misalnya Seventeen yang menjadi lagu pertama, bercerita tentang pengalamannya saat menjalin hubungan dengan lelaki lebih tua yang ia temui lewat aplikasi kencan. Hubungan itu membawa Troye ke komunitas gay lebih dalam, di saat yang bersamaan ia merasa takut karena masih muda. Walau akhirnya ia merasa bahwa ternyata itulah jati diri yang sebenarnya.

Sementara itu lagu Bloom biasanya menjadi perkenalan dan 'kail' untuk menarik pendengar menyelami album lebih dalam. 
Pendar Pelangi Troye Sivan dari Atas Panggung WTF 2019Bendera pelangi yang dikibarkan oleh fans Troye Sivan. (CNN Indonesia/M Andika Putra)

Selama tiga lagu itu dinyanyikan bendera pelangi terus berkibar, meski ada beberapa sekumpulan pengunjung yang terlihat malu-malu mengangkatnya. Rasa malu sekumpulan itu seakan hilang ketika Troye berinteraksi dengan pengunjung, bendera mereka angkat tinggi sembari bersorak dan berjingkrak.

"Ya Tuhan, saya tidak percaya apa yang saya lihat sekarang. Saya tidak menyangka, pengunjung yang datang lebih banyak dari yang saya perkirakan," kata Troye di tengah penampilan.

Troye melanjutkan, "Ini tengah malam dan kalian masih berada di sini, terima kasih. Saya melihat kalian (sembari menunjuk sejumlah pengunjung yang membawa bendera pelangi), itu sangat berarti bagi saya."

Seketika layar lebar yang menjadi latar belakang panggung menampilkan bendera pelangi setelah Troye menyapa pengunjung. Ia pun langsung membawakan lagu Heaven.

Cahaya pelangi pada layar itu berpendar dan terpapar ke pengunjung, seolah Troye tengah membagi energinya.
Pendar Pelangi Troye Sivan dari Atas Panggung WTF 2019Panggung konser Troye Sivan di festival musik WTF 2019. (CNN Indonesia/M Andika Putra)

Selama tampil dalam durasi kurang lebih satu jam, Troye selalu semangat dan enerjik. Tubuhnya tak bisa diam, berjoget dengan liukan tubuh yang lentur bak cacing kepanasan. Terlebih ketika membawakan lagu bertempo cukup cepat seperti Fools, Lucky Strike, Wild, I'm Tired (feat. Lauv) dan Dance To This (feat. Ariana Grande).

Penampilan Troye juga menarik lantaran kerap berinteraksi dan bercerita pada penonton. Mulai dari kisah tentang ia tumbuh di Australia yang dekat dengan Indonesia, keinginan untuk kembali tampil di Indonesia, sampai menggombali pengunjung yang ia sebut memiliki 'friendly face'.

Pria yang lahir di Johannesburg, Afrika Selatan, ini juga tidak segan untuk meminta kepada pengunjung untuk bernyanyi dan berjoget dengan semangat agar ia mendapat energi positif. Berkali-kali Troye meminta itu kepada pengunjung di akhir penampilannya. Ia menutup penampilan lewat Youth dan My My My versi Remix.

"Itu energi dari kalian yang saya mau. Setelah kalian pulang, kasih tahu semua orang betapa keren acara ini," kata Troye.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER