Jakarta, CNN Indonesia -- Di kota Sampit, Kalimantan Tengah, sekelompok musisi lokal mengekspresikan kekecewaan mereka atas kebakaran hutan dan lahan (
karhutla) dengan sebuah lagu.
Kelompok kolaborasi antara FAR Production dan Master Piece menyebut mereka merasa bertanggung jawab menyuarakan kondisi lingkungan dan kehidupan mereka yang terdampak karhutla.
"Kami ingin semua tahu bahwa kami di Kotawaringin Timur menderita akibat kebakaran lahan dan kabut asap kembali terjadi," kata Leonard, vokalis grup tersebut, seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebakaran tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menimbulkan gangguan terhadap kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lainnya," lanjutnya.
Kelompok yang terdiri dari Leonard (Vokalis), Abe Abraham (Keyboard), Ferry Hakim (Gitar), dan Rio Permadi (Keyboard 2 / Produser) ini menggambarkan keparahan dampak dari karhutla.
Selain itu, lagu ini juga menampilkan kerja keras masyarakat setempat menangani kerusakan yang hingga saat ini belum membaik. Karhutla sendiri sudah mengganggu kehidupan masyarakat, mulai dari kesehatan hingga transportasi.
Mereka mengaku tak sulit membuat lagu tersebut karena sempat selama beberapa hari membantu masyarakat dan petugas untuk memadamkan api karhutla di kawasan tersebut.
Setelah membantu memadamkan api, mereka langsung menggarap lagu dan video musiknya dalam tiga hari. Lagu itu sendiri diberi judul 'Save KotimKu'.
Video itu menggambarkan lokasi yang terbakar dan upaya pemadaman yang dilakukan oleh petugas.
Kelompok musisi ini berharap 'Save KotimKu' dapat menginspirasi masyarakat untuk membantu, mencegah dan menghentikan api dengan cara apa pun yang bisa dilakukan.
[Gambas:Youtube] (antara, daf/end)