Iwan Fals Kecewa Lihat Aksi Massa yang Berujung Ricuh

CNN Indonesia
Kamis, 26 Sep 2019 14:55 WIB
Iwan Fals mengungkapkan kekecewaan melihat aksi massa beberapa hari belakangan yang berakhir rusuh. Baginya, tak perlu kekerasan ketika menyampaikan pendapat.
Iwan Fals menanggapi aksi massa yang terjadi di berbagai kota di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Ia mengaku merasa sedih dan kecewa. (Foto: Aghnia Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Musisi senior Iwan Fals menyoroti demonstrasi yang terjadi selama beberapa hari belakangan. Dia mengungkapkan kekecewaan atas aksi yang berujung ricuh dengan pelemparan batu dan membuat korban berjatuhan.

"Gimana yang demo sudah kelar belum? Tuntutannya apa aja, dikabulin nggak? Korbannya siapa saja? Yang luka-luka dan yang meninggal berapa? Berapa kerugiannya + Karhutla? Kalau Jokowi turun, yang menggantikan siapa? Maklum beritanya simpang siur, lihat langsung ya tambah bingung," tulis Iwan Fals di akun Twitter, Kamis (26/9).

Dia menambahkan, "Sedih saya," yang dikuti emoji bendera merah putih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dalam kicauan lain, Iwan Fals pun mengomentari terkait tujuh desakan mahasiswa terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurutnya, desakan tersebut bagus, hanya cara penyampaian yang dianggap merugikan.

"Lha ini bagus, tapi kok pake lempar-lempar batu dan bakar-bakaran segala, orang jadi pada ketakutan, jalan ditutup, mau aktivitas jadi terhambat, lewat jalur hukum yang ada kan bisa," katanya menanggapi kicauan netizen yang menyinggung tujuh desakan terhadap DPR.



Berbagai protes dilakukan para mahasiswa di sejumlah daerah di Indonesia sejak Senin (23/9) hingga Rabu (25/9). Di Jakarta, ribuan mahasiswa mengepung gedung Dewan Perwakilan Rakyat untuk memprotes sejumlah rancangan undang-undang yang kontroversial, seperti KUHP dan KPK.
Iwan Fals Kecewa Lihat Aksi Massa yang Berujung RicuhFoto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono


Pada Senin (23/9) malam, ribuan mahasiswa mencoba menembus pagar gedung DPR dan sempat terjadi kericuhan yang berujung tembakan gas air mata dari pihak kepolisian.

Mahasiswa di Bandung juga melakukan hal serupa. Ribuan mahasiswa mengepung Gedung DPRD Jawa Barat menanggapi sejumlah masalah, seperti pasal karet pada RKUHP, RUU Pertanahan, dan RUU Pemasyarakatan (PAS), hingga menolak revisi UU KPK.

Kerusuhan kembali pecah di Jakarta pada Rabu (25/9) hingga dini hari. Kali ini bentrok terjadi antara massa pelajar dengan polisi yang berjaga Kompleks Gedung DPR/MPR.

Belum diketahui pasti berapa jumlah korban akibat rusuh tersebut.

Sejauh ini, Kepolisian sudah menangkap sekitar 570 pelajar yang ikut serta dalam kerusuhan. Mereka semua dikumpulkan di Polda Metro Jaya. Kepolisian juga mengamankan sekitar 200 orang yang hendak menuju Gedung DPR/MPR.

[Gambas:Video CNN] (agn/rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER