Jakarta, CNN Indonesia -- Sastrawan Puthut EA menuliskan sebuah puisi terkait sejumlah peristiwa yang terjadi belakangan termasuk kabar terbaru penangkapan musisi
Ananda Badudu pada Jumat (27/9) pagi. Lewat sebuah kicauan di Twitter, Puthut mengunggah sebuah tulisan berjudul 'Pesan Sederhana untuk Ibuku' disertai tagar #BebaskanAnandaBadudu.
Berikut puisi yang ditulis Puthut:
Hari ini, Ibu. Kudengar tiga mahasiswa mati ditembus peluru.Hari ini, Ibu. Kudengar, banyak anggota medis dituduh membawa pentungan dan batu.Hari ini, Ibu. Seorang jurnalis yang rajin membela rakyat dan mahasiswa ditangkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Besok, Ibu. Aku akan kembali keluar rumah. Bukan untuk sekolah dan kuliah. Aku akan berkumpul bersama teman-temanku.Besok, Ibu. Juga mungkin lusa. Atau seterusnya. Kami akan kembali menggelar rapat massa.Aku hanya meminta doamu. Sebelum berangkat, akan kucium kakimu. Belailah rambutku. Negara ini sudah tak bisa lagi membuatku damai dan bahagia.Bentengilah aku dan kawan-kawanku dengan doamu. Doa yang akan menembus langit. Agar cepat bangsa ini pulih dari rasa sakit.
Selain mengunggah tulisan tersebut, Puthut juga menanggapi sejumlah kicauan Ananda soal penangkapan tadi subuh.
Tidak hanya Puthut, beberapa tokoh juga ikut menyuarakan pembebasan terhadap Ananda Badudu lewat media sosial. Di antaranya sutradara Joko Anwar, Ernest Prakasa, musisi Endah N Rhesa, serta solois Danilla Riyadi.
Bahkan mantan rekan satu grup di Banda Neira, Rara Sekar membuat petisi untuk mendukung pembebasan Ananda Badudu di laman situs Change.org
Polisi melakukan penjemputan terhadap aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Ananda Badudu, Jumat (27/9) pagi. Ananda dijemput polisi terkait langkahnya menghimpun dana melalui platform Kita Bisa yang ditujukan untuk sejumlah aksi mahasiswa di gedung DPR.
"Saya dijemput Polda karena mentransfer sejumlah dana pada mahasiswa," tulis Ananda Badudu di akun Twitter pribadinya, Jumat (27/9) subuh.
(agn/rea)