ULASAN KONSER
Merayakan Penampilan 'Palsu' (G)I-dle di Jakarta
Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Okt 2019 14:34 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Girlband asal Korea Selatan, (G)I-dle, untuk pertama kalinya datang ke Jakarta. Mereka tampil dalam festival musik Spotify on Stage Jakarta 2019 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (4/10) malam.
Palsu. Kata itu rasanya tepat untuk mendeskripsikan penampilan girlband yang tengah naik daun itu. Betapa tidak, selama 30 menit aksi di atas panggung, rasanya mereka tak benar-benar bernyanyi. Mereka hanya tampil secara lip sync atau menyinkronkan gerak bibir dengan lagu latar yang diputar.
Girlband beranggotakan enam personel ini membuka penampilan dengan lagu "Hann" yang dibawakan secara langsung, tanpa lip sync. Mulanya tampak baik-baik saja, mereka tampak benar-benar bernyanyi. Namun, penampilan berubah saat (G)I-dle membawakan lagu "Senorita", salah satu hit mereka.
Pada lagu ini, lima personel di antaranya-Miyeon, Minnie, Soojin, Yuqi, dan Shuhua-menyanyi secara bergantian. Mulut mereka 'komat-kamit' tipis. Malu-malu mereka membuka mulut. Tapi, lucunya suara yang muncul dari speaker terdengar keras dengan artikulasi yang jelas.
Aneh, tapi nyata. Bagaimana bisa artikulasi vokal yang jelas keluar dari mulut yang malu-malu saat dibuka?
Lagu kedua menjadi babak pertama penampilan 'palsu' (G)I-dle.
Hal yang sama kemudian terulang pada sederet lagu berikutnya yang dibawakan. Mulai dari "Maze", "Uh Oh", "Blow My Mind", dan "Latata" dibawakan dengan cara yang sama, menjadi babak-babak berikutnya penampilan 'palsu' (G)I-dle.
Meski begitu, sorak-sorai pengunjung tampaknya tak terpengaruh oleh aksi lip sync (G)I-dle. Mereka tetap bernyanyi dan berjingkrak. Bersama-sama mereka merayakan kepalsuan penampilan girlband yang diidolai.
Beruntung, Soyeon, salah satu personel yang dianggap sebagai leader (G)I-dle, tampil secara langsung. Tampaknya, hanya Soyeon yang benar-benar bernyanyi.
Soyeon mengisi bagian-bagian rap pada beberapa lagu, salah satunya adalah "Uh Oh". Penampilan yang luar biasa. Seraya berjoget, Soyeon masih mampu menghasilkan suara yang stabil. Jelas berbeda dengan kelima rekannya.
Soyeon tampak menonjol ketimbang lima personal lainnya. Selama aksi panggung berlangsung, hanya Soyeon seorang diri yang menggunakan mikrofon genggam. Sementara kelima lainnya hanya bermodal mikrofon clip-on yang membuat mereka lebih leluasa dan fokus untuk berjoget. Hal ini seolah mengonfirmasi aksi lip sync yang dilakoni.
Aksi panggung secara lip sync cukup banyak dilakukan oleh sejumlah musisi. Apalagi bagi girlband, di mana nyanyian dan tarian umumnya menjadi 'nilai jual' utama. Butuh tenaga ekstra untuk membuat keduanya stabil secara bersamaan.
Bukan cuma lip sync, beberapa teknik aksi panggung lain juga membantu musisi untuk tampil sempurna. Ada metode pre-live-recording, di mana musisi yang tampil merekam vokal tanpa efek sehingga terdengar seperti sedang bernyanyi secara langsung. Rekaman itu akan diputar saat tampil dan mereka akan melakukan lip sync.
Ada pula teknik LMR. Dengan metode ini, musisi bisa memilih bagian mana yang dinyanyikan secara langsung dan bagian mana yang hanya membutuhkan sinkronisasi bibir. Metode ini umumnya dilakukan pada lagu-lagu yang di dalamnya terdapat bagian rap.
Salah satu lagu yang dibawakan (G)I-dle, "Uh Oh", bermuatan rap di dalamnya. Bisa jadi pada lagu ini, girlband yang terbentuk pada 2018 lalu itu menggunakan metode LMR. Soyeon juga sempat menyapa penonton usai bagian rap.
Teknik apa pun yang dilakukan oleh (G)I-dle, toh, pengunjung tetap senang. Mereka bahkan tak henti-hentinya bertepuk tangan saat Soyeon CS berjoget dengan enerjik.
Tak peduli apakah sang idola tampil secara langsung ataupun lip sync. Toh, yang terpenting mereka telah bertemu dengan sang idola.
Sekali lagi, mereka merayakan kepalsuan penampilan (G)I-dle.
[Gambas:Video CNN] (asr)
Palsu. Kata itu rasanya tepat untuk mendeskripsikan penampilan girlband yang tengah naik daun itu. Betapa tidak, selama 30 menit aksi di atas panggung, rasanya mereka tak benar-benar bernyanyi. Mereka hanya tampil secara lip sync atau menyinkronkan gerak bibir dengan lagu latar yang diputar.
Girlband beranggotakan enam personel ini membuka penampilan dengan lagu "Hann" yang dibawakan secara langsung, tanpa lip sync. Mulanya tampak baik-baik saja, mereka tampak benar-benar bernyanyi. Namun, penampilan berubah saat (G)I-dle membawakan lagu "Senorita", salah satu hit mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:(G)I-dle Ingin Sering Datang ke Indonesia |
Pada lagu ini, lima personel di antaranya-Miyeon, Minnie, Soojin, Yuqi, dan Shuhua-menyanyi secara bergantian. Mulut mereka 'komat-kamit' tipis. Malu-malu mereka membuka mulut. Tapi, lucunya suara yang muncul dari speaker terdengar keras dengan artikulasi yang jelas.
Aneh, tapi nyata. Bagaimana bisa artikulasi vokal yang jelas keluar dari mulut yang malu-malu saat dibuka?
Hal yang sama kemudian terulang pada sederet lagu berikutnya yang dibawakan. Mulai dari "Maze", "Uh Oh", "Blow My Mind", dan "Latata" dibawakan dengan cara yang sama, menjadi babak-babak berikutnya penampilan 'palsu' (G)I-dle.
 Girlband asal Korea Selatan, (G)I-dle, tampil untuk pertama kalinya di Jakarta pada gelaran Spotify on Stage Jakarta 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (4/10). (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma) |
Meski begitu, sorak-sorai pengunjung tampaknya tak terpengaruh oleh aksi lip sync (G)I-dle. Mereka tetap bernyanyi dan berjingkrak. Bersama-sama mereka merayakan kepalsuan penampilan girlband yang diidolai.
Beruntung, Soyeon, salah satu personel yang dianggap sebagai leader (G)I-dle, tampil secara langsung. Tampaknya, hanya Soyeon yang benar-benar bernyanyi.
Soyeon mengisi bagian-bagian rap pada beberapa lagu, salah satunya adalah "Uh Oh". Penampilan yang luar biasa. Seraya berjoget, Soyeon masih mampu menghasilkan suara yang stabil. Jelas berbeda dengan kelima rekannya.
Soyeon tampak menonjol ketimbang lima personal lainnya. Selama aksi panggung berlangsung, hanya Soyeon seorang diri yang menggunakan mikrofon genggam. Sementara kelima lainnya hanya bermodal mikrofon clip-on yang membuat mereka lebih leluasa dan fokus untuk berjoget. Hal ini seolah mengonfirmasi aksi lip sync yang dilakoni.
Bukan cuma lip sync, beberapa teknik aksi panggung lain juga membantu musisi untuk tampil sempurna. Ada metode pre-live-recording, di mana musisi yang tampil merekam vokal tanpa efek sehingga terdengar seperti sedang bernyanyi secara langsung. Rekaman itu akan diputar saat tampil dan mereka akan melakukan lip sync.
Ada pula teknik LMR. Dengan metode ini, musisi bisa memilih bagian mana yang dinyanyikan secara langsung dan bagian mana yang hanya membutuhkan sinkronisasi bibir. Metode ini umumnya dilakukan pada lagu-lagu yang di dalamnya terdapat bagian rap.
Salah satu lagu yang dibawakan (G)I-dle, "Uh Oh", bermuatan rap di dalamnya. Bisa jadi pada lagu ini, girlband yang terbentuk pada 2018 lalu itu menggunakan metode LMR. Soyeon juga sempat menyapa penonton usai bagian rap.
 Hampir seluruh 30 menit aksi panggung, (G)I-dle tampak hanya menyinkronkan gerak bibir dengan lagu yang diputar. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma) |
Teknik apa pun yang dilakukan oleh (G)I-dle, toh, pengunjung tetap senang. Mereka bahkan tak henti-hentinya bertepuk tangan saat Soyeon CS berjoget dengan enerjik.
Tak peduli apakah sang idola tampil secara langsung ataupun lip sync. Toh, yang terpenting mereka telah bertemu dengan sang idola.
Sekali lagi, mereka merayakan kepalsuan penampilan (G)I-dle.
[Gambas:Video CNN] (asr)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK