Jakarta, CNN Indonesia -- Sejarawan menganggap pengakuan Agnes Monica alias
Agnez Mo bahwa ia "
tak berdarah Indonesia" menjadi kontroversi karena masyarakat setempat sangat sensitif terhadap isu identitas.
"Memang isu identitas untuk saat ini lagi isu yang peka. Apa pun yang dibicarakan masyarakat terkait isu identitas masyarakat Indonesia ini lagi sensitif," ujar sejarawan Universitas Nasional (UNAS), Andi Achdian, kepada
CNNIndonesia.com pada Selasa (26/11).
Andi mengatakan bahwa isu ini kian sensitif terutama karena para tokoh politik terus menggaungkan politik identitas sejak pertarungan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 dan Pemilihan Umum Presiden 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Politik identitas kan menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia selama kurang lebih hampir 5 tahun terakhir, sejak Pilkada dan Pilpres kemarin. Jadi memang tumbuh terus," ucap Andi.
Menurut Andi, isu identitas ini kerap kali tak berkaitan dengan masalah yang lebih nyata di masyarakat, seperti sosial, kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.
"Yang tidak terlihat, sebenarnya ada kesulitan hidup atau ketidakpastian dalam kesejahteraan mereka yang sebenarnya tidak dikomunikasikan dalam tuntutan-tuntutan yang nyata, sehingga dimodifikasi ke tuntutan identitas," tutur Andi.
Sama halnya dengan perkara pernyataan Agnez Mo, pada dasarnya yang dilihat masyarakat bukan hanya pernyataan Agnes secara gamblang, tapi juga latar belakang, identitas, dan profilnya secara keseluruhan.
"Karena dalam pernyataan Agnes, orang melihat latar belakang dia, profil dia, ekonomi dia. Ini mengundang sentimen-sentimen seperti itu," kata Andi.
Ia kemudian berkata, "Ada asumsi bahwa mereka (yang tinggal di luar negeri) lebih hidup enak. Asumsi-asumsi itu dibangun kan karena ada tekanan hidup sosial dan ekonomi juga."
Mengenai pernyataan "darah Indonesia", Andi hanya mengatakan bahwa, "DNA manusia itu tidak tunggal. Itu konstruksi biologis."
[Gambas:Video CNN]Kisruh ini bermula ketika tersebar video wawancara Agnez Mo bersama Build. Dalam wawancara itu, Guild membahas Agnez Mo yang dianggap berbeda dengan citra kebanyakan orang di Indonesia.
"Sebenarnya saya tidak punya darah Indonesia sama sekali. Saya sebenarnya keturunan Jerman, Jepang, China, saya hanya lahir di Indonesia. Dan saya juga seorang Kristen yang mana di Indonesia mayoritasnya adalah Muslim," kata Agnez.
Tak lama setelah pernyataan tersebut menuai kontroversi, Agnez Mo kemudian memberikan klarifikasi melalui unggahan di media sosial. Ia berdalih bahwa yang dimaksud adalah keberagaman dalam hidupnya.
"Saya tumbuh dalam budaya yang beragam. Inklusi budaya adalah yang saya pilih. Bhineka Tunggal Ika berarti bersatu dalam keberagaman. Saya menyukai ketika saya bisa berbagi sesuatu tentang asal dan negara saya," ujarnya.
(fey/has)