Cinepolis Indonesia Targetkan Jual 20 Juta Tiket pada 2020

CNN Indonesia
Kamis, 05 Des 2019 14:59 WIB
Bioskop Cinepolis menargetkan penjualan tiket sebanyak 20 juta di tahun 2020 sebagai pembuktian pertumbuhan jaringan tersebut di Indonesia.
Ilustrasi bioskop Cinepolis. (Dok. Cinepolis)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bioskop Cinepolis menargetkan penjualan tiket sebanyak 20 juta di tahun 2020 sebagai pembuktian pertumbuhan jaringan tersebut di Indonesia.

"Jadi itulah rencana kami untuk tahun depan, mencapai 20 juta penjualan tiket. Kami akan memperlihatkan pertumbuhan kami tahun depan," kata CEO Cinepolis Indonesia, Gerald Dibbayawan, di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (3/12).

Gerald optimistis dengan target tersebut melihat Cinepolis berhasil menjual tiket sekitar 15 juta sampai 16 juta tahun ini. Menurutnya, pasar Indonesia yang konsisten akan meningkatkan penjualan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Gerald, salah satu cara untuk mencapai target itu adalah dengan penambahan layar. Sampai saat ini, Cinemaxx yang sudah berganti nama menjadi Cinepolis memiliki 287 layar.

Gerald tidak menjelaskan secara rinci berapa layar yang akan ditambah tahun depan. Ia hanya mengatakan layar Cinepolis akan menjadi 1.000 dalam lima tahun ke depan.

Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Bioskop Indonesia (GPBSI) per 13 Mei 2019, jumlah layar di dalam negeri mencapai 1.861. Diperkirakan pada akhir tahun ini layar sudah mencapai sekitar 2.000.

Gerald sadar bahwa mayoritas layar merupakan milik Cinema 21, selain juga ada bioskop CGV. Untuk menghadapi Cinema 21 dan CGV yang menjadi kompetitor, pihak Gerald akan membuat Cinepolis menjadi bioskop yang lebih menarik.

"Maka pekerjaan yang harus kita lakukan adalah membuat bioskop menjadi menarik, membawa tingkat keterlibatan yang lebih besar, membawa inovasi baru ke pasar sepanjang waktu, karena jika kita diam, kita mundur," kata Gerald.

Bukan hanya bioskop, ponsel juga dianggap sebagai salah satu kompetitor terberat Cinepolis. Menurut Gerald, banyak orang Indonesia menghabiskan waktu dengan gawai, baik menonton lewat layanan streaming atau bermain game.

[Gambas:Video CNN]

Dari segi persaingan harga, Gerald mengakui tiket film masih dikontrol oleh Cinema 21. Cinepolis hanya mengikuti pergerakan pasar yang dikendalikan Cinema 21.

Cinepolis merupakan perusahaan asal Meksiko yang membeli sebagian kecil saham Cinemaxx pada 2018 lalu. Pada pertengahan 2019, Cinepolis membeli saham minoritas yang signifikan dari Cinemaxx.

Mulai Rabu (4/12), seluruh jaringan bioskop Cinemaxx di Indonesia lantas resmi berganti nama menjadi Cinepolis.

Ada empat alasan Cinepolis menanam investasi di Indonesia, yaitu penduduk padat, banyak anak muda, jumlah layar masih sedikit, dan pemerintahan serta pertumbuhan ekonomi stabil. (adp/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER