Jakarta, CNN Indonesia --
The Rise of Skywalker menjadi film
Star Wars dengan ulasan terburuk versi Rotten Tomatoes. Situs ulasan itu memberi nilai sebesar 52 persen untuk film yang disutradarai oleh J.J Abrams tersebut.
Film yang menjadi penutup trilogi ketiga Star Wars ini mengalahkan hasil ulasan film
Star Wars: The Phantom Menace. Film yang dirilis pada 1999 silam itu mendapat nilai ulasan sebesar 53 persen.
Tak heran bila
Rotten Tomatoes memberikan nilai ulasan rendah untuk
The Rise of Skywalker. Kurang lebih 80 persen cerita film ini dipaksakan dan terlalu dibuat-buat, bak cerita tempelan yang tidak menyatu dengan semesta Star Wars secara keseluruhan.
Film ini seakan dibuat sebatas untuk meraup untung dan formalitas menutup trilogi ketiga Star Wars.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagian cerita yang paling dipaksakan adalah mengenai asal usul Rey (Daisy Ridley). Dalam film dijelaskan bahwa orang tua Rey merupakan anak dari Emperor Palpatine, sith yang sangat kuat dan jahat. Dengan begitu Rey adalah cucu Palpatine.
Karakter Palpatine sendiri sudah muncul dalam dua trilogi Star Wars sebelumnya. Ia diceritakan mati dalam
Star Wars: A New Hope (1977) setelah dibunuh oleh Dart Vader. Tiba-tiba dalam
The Rise of Skywalker ia bangkit dari kematian, sangat-sangat dipaksakan.
 Rey (Daisy Ridley) diceritakan sebagai cucu Emperor Palpatine dalam Star Wars: The Rise of Skywalker. (dok. Walt Disney Studios/Lucasfilm Ltd via YouTube.com) |
Palpatine tidak perlu dihidupkan kembali untuk memberi tahu bahwa ia adalah kakek dari Rey. Penulis naskah, dalam hal ini Chris Terrio dan J.J. Abrams, bisa menceritakan hal itu dengan cara yang elegan. Bukan dengan cara instan dan murahan seperti dalam
The Rise of Skywalker.
Sementara,
Star Wars: The Empire Strikes Back (1980) masih menjadi film Star Wars terbaik dengan nilai ulasan 94 persen. Diikuti oleh
Star Wars: A New Hope (1977) dan
Star Wars: The Force Awakens (2015) yang sama-sama mendapat ulasan 93 persen.
[Gambas:Video CNN] (adp/rea)