Jakarta, CNN Indonesia --
Hayley Williams mengaku dirinya menderita sejumlah depresi kala
Paramore masih aktif, terlebih setelah album
After Laughter keluar pada 2017. Sampai saat ini, ia yang kini memutuskan bersolo karier masih menjalani pemulihan mental.
Williams mengungkapkan, kesehatan mental menjadi benang merah penting dalam proyek debut solonya,
Petals For Armor.
"Pemulihan depresi itu tidak datang dalam semalam atau apapun dan dia [depresi] sudah tinggal selama bertahun-tahun, dan tetap tidak terlihat tapi dia begitu kuat," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan sekarang saya mengambil alih kendali semua perasaan, dan saya merasakannya, ada pelangi cantik di akhir kegelapan,"
Berbicara dengan Zane Lowe di Apple's Beats 1, Williams mengatakan ia mulai menjalani terapi intensif setelah menuntaskan tur Paramore pada 2018. "Itu berat sekali. [Terapi] itu memaksa saya menanyakan banyak hal, banyak pertanyaan pada ibu saya tentang apa yang terjadi," tuturnya.
Ia melanjutkan, "Saya terlalu muda untuk memahami, mengapa saya melakukan hal ini? Karena saya membuat banyak kesalahan di kehidupan pribadi. Saya menyabotase diri sendiri, dari kiri dan kanan."
"Dan saya menjadikannya sebagai candaan dalam lagu, lagu-lagu Paramore. Tapi tidak lucu untuk menjalaninya dalam kehidupan nyata, bukan?"
 Hayley Williams mengaku perjuangannya melawan depresi sudah berjalan selama beberapa tahun. (Foto: Christopher Polk/Getty Images for CBS Radio Inc./AFP) |
Williams menyatakan, untuk Petals For Armor ia harus mengizinkan kerapuhan dirinya itu mempengaruhi album.
"Idenya adalah menjadikan kerapuhan itu sebagai perisai. Karena bagaimana lagi Anda bisa menjadi manusia, yang pasti akan membuat kekacauan dan tersesat di dunia jutaan kali," ucapnya.
Hayley Williams telah merilis
Simmer sebagai debut single bulan lalu, disusul oleh
Leave it Alone. Petals for Armor merupakan proyek berangkai yang dibuka oleh
Petals for Armor I, mini album yang dijadwalkan rilis pada 6 Februari mendatang.
[Gambas:Video CNN] (rea)