Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Kesenian Jakarta (
DKJ) meminta kejelasan terkait jangka waktu penghentian sementara proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (
TIM) oleh Komisi X DPR.
Danton Sihombing selaku PLT Ketua DKJ mengatakan bahwa jangka waktu penghentian sementara ini harus bisa dipastikan karena revitalisasi TIM menyangkut berbagai aspek kepentingan.
"Yang lebih penting adalah kepastian pertama kapan pembangunan itu selesai? Karena ini menyangkut kepentingan-kepentingan mulai dari seniman-seniman pengguna ruang-ruang di TIM dan juga ada wilayah yang agak terabaikan yakni masalah aset besar yang namanya arsip," kata Danton dalam jumpa pers di Jakarta pada Rabu (18/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, "Kalau kita evaluasi, arsip itu luar biasa besar dan itu bisa menjadi produksi misal menjadi buku dan ujungnya bisa menjadi museum. Jadi kita bisa melihat potensi-potensi ini dengan adanya percepatan pembangunan."
PLT Sekjen DKJ Hikmat Darmawan sepakat dengan Danton. Ia juga menganggap harus ada pertimbangan konsekuensi ke depannya.
Menurut dia, saat ini kondisi gudang arsip sudah tidak layak, apalagi dengan permasalahan cuaca di awal tahun yang menyebabkan ruang penyimpanan bocor.
"Kondisi penyimpanan pada 1 Januari kemarin menjadi trigger bagi kami sebagai suatu krisis. Hujan ekstrem membuat ruang bocor sehingga ada sebagian arsip terendam dan untuk mengeringkan pakai cara tradisional," kata Hikmat.
"Hal seperti itu yang keruh, konsekuensinya bisa ke mana-mana. Salah satu dampaknya sangat krisis ke arsip kena bocoran air. Karena enggak ada kejelasan ke situ.
Pindahin kondisinya darurat, siapa yang mau mengampu?"
Lebih lanjut, Danton pun menegaskan bahwa DKJ ingin pembangunan dilanjutkan, bahkan perlu dipercepat.
"Banyak pengguna yang sudah menunggu, seniman-seniman yang sudah akan pertunjukan, pameran. Tentu ini harus dilanjutkan karena kita liat dengan adanya infrastruktur yang lebih baik dan adanya testimoni dari seniman yang biasanya pengguna gedung-gedung di TIM itu melihat, secara spesifikasi teknis sudah tidak memadai. Agenda revitalisasi TIM ini harus dilihat sebagai menuju ke sesuatu yang lebih bagus," ujarnya.
Di samping itu, DKJ memandang situasi dengan tensi tinggi saat ini perlu dikembangkan menjadi diskusi publik yang sehat tentang masa depan TIM.
[Gambas:Video CNN]Pihak DKJ sendiri sudah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan PT Jakpro untuk menyampaikan aspirasi dan membahas segala permasalahan mulai dari sorotan terhadap penanganan arsip hingga gedung pertunjukan.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyatakan bahwa pihaknya memutuskan untuk menghentikan sementara revitalisasi TIM setelah bertemu dengan perwakilan Forum Seniman Peduli TIM pada awal pekan ini. Dia menduga ada beberapa regulasi yang tidak terpenuhi dalam proyek revitalisasi TIM.
"Kami melihat ada cacat prosedural dalam revitalisasi ini. Ada beberapa regulasi yang tidak terpenuhi seperti yang disampaikan oleh teman-teman dari forum seniman peduli TIM," tutur Syaiful di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (17/1).
(agn/has)