Review Single: Frank Ocean - Dear April

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Apr 2020 16:40 WIB
Frank Ocean merilis dua lagu baru di awal April 2020, yakni Dear April dan Cayendo. Namun tetap, belum ada informasi lebih detail tentang album mendatang.
Frank Ocean merilis dua lagu baru, Dear April dan Cayendo, pada awal April 2020. (Foto: Twitter/@TeamFrankDaily)
Jakarta, CNN Indonesia -- Frank Ocean membagikan dua lagu baru pada akhir pekan lalu, Dear April dan Cayendo. Dua karya ini menjadi yang pertama setelah tahun lalu ia memperdengarkan DHL dan In My Room. Ocean belum mengeluarkan album sejak Endless dan Blonde.

Berbeda dari DHL, Dear April dan Cayendo disebut 'akustik'. Kedua lagu dibuat dalam versi piringan hitam, dan memiliki suasana serupa dengan intro yang mengingatkan pada track Solo di album Blonde (2016). Hanya saja Dear April sedikit lebih kelam dan melankolis, instrumen minimalis yang memaksa pendengar menyimak lirik.

Dear April menceritakan keinginan obsesif terhadap seseorang. Lagu yang sangat Frank Ocean, tentu saja dengan tidak akustik sewajarnya istilah tersebut digunakan, malah cenderung elektronik. Penggemar menduga ia bertutur tentang kegagalan kisah cinta yang dilatari ketidaksetiaan.
"Dear April, the only face in the crowd that I know. Dear April, are you watchin' him? Are you watchin' him dance?" tanya Ocean dengan sedih. Mudah sekali membayangkan lagu ini menjadi pengiring adegan seorang pria yang terjaga di tengah malam, merasa kosong karena dilukai rindu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petikan gitar yang hanya sesekali diimbuhi percikan keyboard menguatkan kesan narasi Dear April. Lagu berakhir tiba-tiba, mengejutkan dan menggantung. Untuk pendengar lama Frank Ocean, Dear April terdengar seperti materi Blonde dengan lebih banyak kemuraman.

[Gambas:Youtube]

Berikutnya, adalah Cayendo. Masih intim dan terluka, Frank Ocean belum beranjak dari formula lama. Ia hanya menggunakan sound gitar tipis, menonjolkan vokal dan lirik berbahasa Spanyol, dengan banyak efek echo. Lagu ini disebut berkisah tentang menerima fakta pahit tentang seseorang yang dicintai.

Cayendo lebih sederhana, seperti kisah yang diceritakan. Gaya storytelling ini seolah sudah menjadi ciri Frank Ocean. Empat lagu baru yang dirilis sejak 2019 ini diduga akan serta dalam album mendatang dari penyanyi yang jarang mengiyakan wawancara tersebut.

[Gambas:Youtube]

Dalam sebuah kesempatan langka, Ocean mengatakan album mendatang dipengaruhi oleh musik yang biasa diputar di klub-klub malam di seluruh dunia, dan bahwa dirinya bekerja sama dengan sejumlah komposer instrumen gesek dalam materi yang bertema kekuatan dan kerapuhan.

"Saya pernah percaya bahwa ada kekuatan dalam kerapuhan, dan saya sudah tak begitu percaya lagi sekarang. Kuat dan rapuh itu kata yang berlawanan. Menggabungkannya membuat kedua kata itu terdengar bijaksana, tapi saya tidak tahu jika ia benar-benar bijak," kata Ocean, melansir NME.

"Harapan untuk artis agar menjadi rapuh dan jujur itu sangat berat, kau tahu? Tapi itu bukan pilihan. Saya, untuk memenuhi harapan itu, harus mencurahkan hati atau pengalaman lewat cara yang sangat rapuh, begitu jujur. Saya lebih tertarik pada kebohongan seperti itu. Ia memberi saya fantasi selayaknya film," ujar Ocean kemudian.

Tidak diketahui kapan album terbaru Frank Ocean akan keluar. Seperti juga proses penggarapan dan detail lain, pria yang seorang fotografer itu amat jarang berbagi informasi. Sejauh ini, belum tampak perubahan musikalitas yang mengejutkan, kecuali bahwa emosi yang terlibat lebih dalam dan intim.

[Gambas:Video CNN] (rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER