Jakarta, CNN Indonesia --
Big Hit Entertainment selaku agensi
BTS meminta maaf karena salah satu anggota boyband tersebut,
Suga, memakai sampel suara Jim Jones, pemimpin kultus yang bertanggung jawab atas bunuh diri massal di Jonestown.
Sampel pidato Jones tersebut terdengar di bagian awal lagu What Do You Think dari
mixtape D2 yang dirilis pada akhir Mei lalu.
"Sampel vokal dari pidato dalam lagu What Do You Think di dalam
mixtape itu dipilih tanpa maksud khusus oleh produser yang mengerjakan lagu itu, yang tak tahu identitas pembicaranya dan menggunakan sampel itu hanya untuk suasana lagu," demikian pernyataan Big Hit Entertainment.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampel vokal tersebut merupakan bagian dari pidato Jones pada 1977. Jones merupakan pemimpin aliran sesat di Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan aksi bunuh diri massal ratusan pengikutnya di pedalaman Jonestown, Guyana, pada 1978.
Dalam pernyataan yang dikutip
Variety, Selasa (2/6), Big Hit Entertainment mengaku sudah mengikuti prosedur pengawasan kelayakan konten untuk lagu tersebut.
"Namun, dalam proses seleksi dan peninjauan ulang itu, kami mengakui ada kesalahan karena tidak menyadari ketidaklayakan konten dan memasukkan sampel itu ke dalam lagu," tulis Big Hit Entertainment.
Big Hit Entertainment juga mengaku sudah melakukan serangkaian proses peninjauan kembali konten beragam dalam
mixtape itu untuk memastikan tak ada masalah historis, kultural, dan sosial bagi penikmat global.
"Namun, kami mengalami realitas di mana ada batasan untuk mengerti dan merespons dengan benar semua situasi," tulis Big Hit Entertainment.
[Gambas:Video CNN]Pernyataan itu berlanjut, "Dalam kasus ini, kami tak dapat menyadari masalah itu sebelumnya dan menunjukkan kekurangan pengertian mengenai isu sosial dan historis yang relevan. Kami minta maaf kepada semua yang merasa tak nyaman atau tersakiti karena ini."
Kini, Big Hit Entertainment sudah menghapus bagian sampel suara Jones dalam What Do You Think dan merilis ulang versi terbaru lagu tersebut.
"Artisnya juga merasa malu dan bertanggung jawab penuh atas masalah tersebut dan mengakui ada area yang tidak ia pertimbangkan," tulis Big Hit Entertainment.
(has)