Film arahan Christopher Nolan, Tenet, dilaporkan sudah meraup US$250 juta atau setara Rp3,6 triliun dari penjualan tiket di bioskop dunia, meski masih loyo di Amerika Serikat akibat pandemi Covid-19.
Rumah produksi Warner Bros mengumumkan pencapaian ini pada Minggu (20/9), setelah menerima laporan lonjakan pendapatan akhir pekan yang mencapai US$200 juta atau 2,9 triliun dari penjualan tiket di bioskop global.
The Hollywood Reporter melaporkan bahwa Jepang menjadi salah satu negara yang menjadi sorotan karena menyumbang US$4,3 juta atau setara Rp63,3 miliar di pekan pertama pemutaran Tenet, mengalahkan penayangan ulang Dunkirk dan Interstellar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, China juga merupakan salah satu pasar terkuat Tenet dengan penjualan tiket mencapai US$5,6 juta (Rp82,4 miliar). Dengan demikian, Tenet berhasil meraup US$60 juta sejak pertama kali tayang di Negeri Tirai Bambu.
Meski demikian, Tenet masih keok di pasar dalam negeri Amerika Serikat dengan keuntungan US$4,7 juta atau setara Rp69,2 miliar dari 2.930 layar.
Dengan bujet produksi mencapai US$200 juta, Warner Bros sebenarnya menargetkan penjualan US$400 juta untuk menyentuh titik impas alias break even, dan menembus US$450 juta guna mencapai posisi pendapatan "aman".
Setelah melaporkan lonjakan pendapatan sepanjang akhir pekan lalu, Warner Bros optimistis penjualan tiket Tenet masih akan terus meningkat karena semakin banyak negara yang membuka bioskop di tengah pandemi Covid-19.
Pendapatan Tenet menjadi perhatian karena merupakan film Hollywood pertama yang diputar di bioskop di tengah wabah virus corona. Pencapaian Tenet pun menjadi tolok ukur bagi rumah produksi lain untuk merilis film saat pandemi.
Hingga dua pekan lalu, pendapatan Tenet yang terus melorot di AS membuat Warner Bros kembali menunda penayangan Wonder Woman 1984 yang awalnya dijadwalkan diputar perdana pada 2 Oktober mendatang.
Sampai Jumat pekan lalu, sekitar 27 persen pasar bioskop AS memang masih suram karena penutupan layar di sebagian besar wilayah California. Berbagai rumah produksi pun masih terus menunggu pembukaan besar-besaran bioskop.
(has)