Big Hit Entertainment resmi mengakuisisi KOZ Entertainment, agensi yang didirikan oleh musisi Korea Selatan, Zico.
"Saya senang bisa bersama Zico, produser dan musisi terbaik di Korea. Melalui jaringan global dan sistem produksi musik yang sistematis di dalam Big Hit, artis KOZ Entertainment bisa membuat kesuksesan besar di pasar global," kata CEO Big Hit Bang Si-hyuk, saat mengumumkan akuisisi, Rabu (18/11).
CEO KOZ Entertainment, Yoo Seung-hyun, menyambut baik akuisisi ini. Menurutnya, KOZ Entertainment dan Big Hit memiliki filosofi yang sejalan, yakni untuk terus berinovasi dalam industri musik dan amat menghargai nilai dalam diri artis serta konten-kontennya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan mencoba menemukan dan mempromosikan bisnis global musik dengan sungguh-sungguh," kata Yoo Seung-hyun seperti dilansir OSEN via Naver.
Kabar akuisisi KOZ Entertainment sebenarnya sudah terdengar sejak September lalu. Namun pada akhir September, Big Hit hanya menyatakan semua kemungkinan bisa terjadi dan belum ada keputusan resmi mengenai akuisisi ini.
Sebelum resmi mengakuisisi KOZ Entertainment, Big Hit juga telah bekerja sama dengan Zico dalam acara I-Land. Leader Block B tersebut, bersama Rain, dipercaya menjadi mentor untuk para trainee yang kini bersiap debut dalam Enhypen.
Zico Block B mendirikan KOZ Entertainment pada 2019, setelah keluar dari agensi Seven Season. Saat ini, Zico tengah menjalani wajib militer sejak 30 Juli.
Sementara itu, dalam satu tahun terakhir, Big Hit Entertainment telah mengakuisisi dua agensi, yakni Source Musik dan Pledis Entertainment.
Source Musik, yang menjadi rumah bagi girlband GFRIEND, resmi diakuisisi pada Juli 2019. Sementara itu, Pledis Entertainment yang menjadi rumah bagi boyband NU'EST, SEVENTEEN, Nana After School, dan masih banyak lagi, resmi diakuisisi pada Mei lalu.
Big Hit Entertainment kini menjadi salah satu agensi terbesar di Korea Selatan. Mereka memperkirakan keuntungan penjualan dalam semester pertama 2020 mencapai 294 miliar won atau sekitar Rp3,6 triliun.
Angka penjualan itu diperkirakan meningkat 46,9 persen ketimbang periode yang sama pada 2019. Jumlah tersebut didapat dari penjualan album serta konser daring yang diselenggarakan selama pandemi.
Pada Agustus lalu, Big Hit Entertainment juga lulus tahap awal screening terkait Penawaran Saham Perdana (IPO), situasi di mana perusahaan menjual sahamnya kepada masyarakat.
(chri/has)