Tepat tiga hari sebelum insiden pembunuhan John Lennon pada 8 Desember 1980, mantan personel The Beatles itu sempat curhat sering dikritik setelah memilih solo karier.
John Lennon tewas ditembak Mark Chapman di depan apartemennya. Insiden itu disaksikan langsung Yoko Ono sehingga membawa kesedihan luar biasa bagi sang istri.
The Rolling Stones baru-baru ini merilis wawancara eksklusif dengan John Lennon pada 5 Desember 1980, untuk mengenang 40 tahun kematian sang legenda. Wawancara itu dilakukan tiga hari sebelum insiden penembakan Lennon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kerap kali diserang [kritikan] dari sejak awal: From Me to You dinilai di bawah standar The Beatles. Itu review dari NME [New Musical Express]. Ya Tuhan, mohon maaf. Mungkin itu tak sebagus Please Please Me. Saya tidak tahu. Tapi di bawah standar? Saya tak pernah melupakan itu."
"Anda tahu betapa buruk review album kami Plastic Ono? Mereka mencabik kami, 'Manja dan merengek' itu inti review mereka. Karena album itu tentang kami [Lennon dan Yoko] dan bukan Ziggy Stardust atau Tommy dan Mind Games, mereka membenci itu," ujar Lennon kepada The Rolling Stones.
Lennon kemudian membandingkannya dengan Mick Jagger terkait kritikan publik terhadapnya.
"Bukan hanya sata. Contohnya Mick. Dia konsisten dengan karya bagus selama 20 tahun dan apakah mereka [publik] memberikannya masa rehat? Apakah mereka akan berkata: 'Dia nomor satu, dia sudah 37 tahun dan memiliki lagu bagus, Emotional Rescue. Saya menikmatonya dan banyak orang juga menikmatinya."
"Dan, Tuhan menyelamatkan Bruce Springteen ketika mereka [publik] memutuskan ia bukan lagi dewa. Saya tak pernah bertemu dengannya, tapu saya mendengar hal baik tentangnya. Penggemarnya senang. Namun ketika ia berupaya mencoba kesuksesannya sendiri dan dewasa, mereka menentangnya dan saya harap dia bertahan," kata Lennon.
Lennon merasa bahwa sangat wajar bagi musis tenar mengalami pasang-surut dalam berkarya.
"Lihat saya atau Mick. Ada kalanya naik dan turun, tapi apakah kami ini mesin? Apa yang mereka inginkan dari idolanya?"
"Apakah mereka ingin saya dan Yoko mengacau dan bunuh diri di panggung? Tapi ketika mereka mengkritik From Me to You di bawah standar, saya menyadari bahwa Anda harus bertahan. Ada semacam sistem bahwa Anda berada di roda kehidupan dan harus terus berjalan," tutur Lennon.
(bac)