Album Lokal-Internasional Terbaik 2020 versi CNNIndonesia.com

CNN Indonesia
Rabu, 30 Des 2020 14:00 WIB
Meski tercekik pandemi Covid-19, kreativitas para musisi tak mati. Mereka merilis album lebih eksploratif, menyuguhkan karya yang menyemarakkan isolasi mandiri.
Ilustrasi lagu Cardigan karya Taylor Swift di album folklore. (Youtube Taylor Swift)
Jakarta, CNN Indonesia --

Meski tercekik pandemi Covid-19, kreativitas para musisi dalam dan luar negeri tak mati. Mereka bahkan merilis album-album lebih eksploratif, menyuguhkan karya yang menyemarakkan isolasi mandiri.

Di dalam negeri, para musisi pendatang baru justru bersinar di kala pandemi. Mereka menawarkan kesegaran ramuan berbagai genre di tengah dahaga hiburan kala wabah virus corona.

Musisi luar negeri pun tetap menggebrak dengan berbagai terobosan. Dari Barat, sejumlah musisi mengejutkan penggemar dengan rilsan kelas wahid meski digarap di tengah pandemi. Dari Timur, musisi Korea menggebrak panggung hiburan dunia dengan ledakan rilisan yang laris manis di pasaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari rentetan rilisan tersebut, CNNIndonesia.com memilih masing-masing lima album terbaik dari musisi lokal dan mancanegara pada 2020. Daftar ini disusun berdasarkan abjad nama musisi.

Album Lokal Terbaik

BAPAK. - Miasma Tahun Asu

Miasma Tahun Asu menjadi bukti bahwa Kareem Soenharjo sebagai dedengkot BAPAK. masih punya banyak eksplorasi yang patut dinanti setelah proyek hip-hop BAP.

Melalui album debut ini, BAPAK. meleburkan rock progresif-eksperimental, instrumentasi abstrak, hingga akustik dalam satu suguhan padat.

Meski sulit mengikuti alur perubahan antar-lagu, Miasma Tahun Asu dapat menggambarkan ketidakpastian di tahun 2020 dengan baik.

[Gambas:Youtube]

Goodnight Electric - Misteria

Setelah cukup lama, Goodnight Electric merilis album bertajuk Misteria yang sangat berbeda dari album-album sebelumnya. Selain karena lagu berlirik bahasa Indonesia, eksplorasi musik elektronik dalam album ini lebih kaya.

Kali ini, Goodnight Electric tidak hanya menyajikan electro-pop atau synth-pop, tetapi juga terdapat sentuhan shoegaze, psikedelik, new wave, dan post-punk pada beberapa lagu, seperti di lagu Dopamin dan Erotika.

Mendengarkan lagu ini secara berurut dari awal sampai akhir sembari coba memahami lirik seperti hanyut dalam kegelapan. Namun, di saat yang bersamaan, lagu-lagu dalam Misteria terasa nyaman dinikmati.

[Gambas:Youtube]

Joe Million - Vandal

Lugas, jujur, dan tidak pretensius. Itulah kalimat yang tepat untuk mendefinisikan album milik rapper Jayawijaya Parulian Nababan alias Joe Million yang bertajuk Vandal.

Lewat 10 lagu berdurasi dua sampai empat menit, Joe membahas isu berbagai kehidupan yang sebenarnya sangat umum. Namun, Joe bisa mengemas isu itu dengan baik dan tidak terasa pretensius seperti sejumlah rapper Indonesia.

Dalam album ini, Joe tidak butuh lirik berima dengan wordplay yang terdengar maksa seperti beberapa rapper Jakarta lainnya. Ia bisa menulis lirik dengan rima yang menarik dengan kata-kata yang lugas dan to the point, seperti Jembatan Api.

Rollfast - Garatuba

Rollfast menyuguhkan salah satu eksperimentasi terluas pada 2020. Garatuba bukan sekadar album psikedelik. Banyak eksplorasi mengejutkan dalam album kedua band asal Bali ini, mulai dari bebunyian tradisional hingga sentuhan jazz.

Selain berbagai unsur eksperimental di ranah musikal, Garatuba terdengar kian nakal dengan lirik-lirik yang menggelitik dan sarat kritik.

[Gambas:Youtube]

Romantic Echoes - Persembahan dari Masa Lalu

Persembahan dari Masa Lalu milik Romantic Echoes alias J. Alfredo bisa dibilang sebagai album pop. Namun, bila dilihat lebih dalam, lagu dalam album ini merupakan pop 1980-an dengan sentuhan rock, elektronik, dan psikedelik.

Peleburan musik itu menyatu sempurna dengan gaya bernyanyi vokalis band Pijar ini yang mengayun, meski pada akhirnya, beberapa lagu memsnh terasa seperti lagu-lagu milik Sore, seperti pada Permataku dan Yang Tercinta.

Secara keseluruhan, komposisi dan aransemen musik dalam album ini terasa padat dan cukup rumit. Namun tidak berlebihan dan sangat menyatu dengan gaya bernyanyi vokalis. Salah satu album terbaik 2020 yang layak didengarkan.

[Gambas:Youtube]


Album Internasional Terbaik

BTS - BE

Album Dynamite BTS layak masuk dalam album terbaik 2020. Selain mampu mendobrak pasar musik global, sentuhan musik boyband K-pop ini juga menembus selera musik dunia di genre pop.

[Gambas:Youtube]

Dua Lipa - Future Nostalgia

Dua Lipa keluar dari zona nyamannya yang identik dengan musik pop. Dalam Future Nostalgia, ia memasukkan unsur disko dan elektronik, terinspirasi dari musik yang ia dengarkan semasa kecil.

[Gambas:Youtube]

Fiona Apple - Fetch the Bolt Cutters

Setelah absen sejak 2012, Fiona Apple bak terlahir kembali dalam album Fetch the Bolt Cutters yang menyuguhkan eksplorasi luas musik pop dengan menggabungkan berbagai genre, mulai dari opera hingga rock alternatif.

Dalam album ini, Fiona Apple juga tak sega-segan mengekspresikan jiwa bebasnya lewat orkestrasi drum, perkusi, dan berbagai vokalisasi raungan.

Fiona Apple juga menyuarakan kebebasan jiwanya melalui lirik-lirik dalam tiap lagu. "Kick me under the table all you want, I won't shut up!"

[Gambas:Youtube]

NCT 127 - Neo Zone

NCT 127 jelas menyatakan siap menembus pasar musik global lewat album #127 Neo Zone. Album kedua NCT 127 ini menawarkan sesuatu yang baru melalui ragam genre musik di dalamnya.

Pada album penuh kedua dari grup ini, NCT 127 menawarkan lagu yang lebih ringan dengan sentuhan musik era '80-90-an dibandingkan album sebelumnya. Namun, mereka tak serta-merta menghilangkan ciri khasnya dalam album ini.

Terlebih lagi pemilihan Kick It sebagai lagu utama benar-benar tepat karena lagu tersebut amat ikonis. New thangs, 127 squad!

[Gambas:Youtube]

Taylor Swift - Folklore

Berbeda dibanding album-album yang pernah dibuat oleh Taylor Swift sebelumnya, folklore menegaskan kemampuan musisi asal Tennessee itu dalam menulis lagu. Sebanyak 16 lagu dalam album ini berisikan lirik puitis namun tetap naratif, melodi yang indah, serta kedekatan emosional yang lekat dengan pendengar.

Ditambah dengan campur tangan Aaron Dessner (The National) dan Jack Antonof, serta sumbangan suara Justin Vernon (Bon Iver), album Folklore yang digarap secara jarak jauh dan saat isolasi ini mampu menjadi pelipur lara kala pandemi menyerang sepanjang 2020.

[Gambas:Youtube]

(tim)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER