Agensi yang menaungi Park Hye-soo, Studio Santa Claus, membantah tudingan kliennya terlibat perundungan. Mereka pun siap mengambil langkah hukum terhadap penyebar informasi yang diklaim palsu tersebut.
Melalui pernyataannya, Studio Santa Claus menegaskan bahwa pernyataan sejumlah sumber yang mengaku sebagai korban perundungan Park Hye-soo merupakan keterangan palsu.
"Klaim mereka tidak hanya subjektif, tetapi juga tidak diperkuat dengan bukti dan pernyataan, tidak koheren dengan kata-kata dan tindakan yang mereka sendiri lakukan di masa lalu," demikian pernyataan agensi yang dikutip Koreaboo, Kamis (4/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agensi itu kemudian membeberkan beberapa poin kejanggalan dalam pernyataan-pernyataan orang yang mengaku sebagai korban.
Pertama, korban berinisial B mengklaim bahwa ia diintimidasi oleh Park Hye-soo di sekolah. Korban bahkan mengaku mengalami luka setelah penyerangan berulang kali.Korban berinisial B juga mengklaim bahwa Park Hye-soo mengutuk ayahnya melalui telepon.
Namun, agensi melihat bahwa pesan-pesan yang dikirim korban kepada Park Hye-soo tidakyang mengisyaratkan tindak perundungan.
Sebaliknya, Park Hye-soo justru mendapat pesan ancaman dari B yang menyuruh sang selebritas untuk tidak mengabaikan pesannya.
Agensi juga mengecek kebenaran dari pernyataan B yang mengklaim bahwa intimidasi terjadi sekitar tahun 2010, ketika mereka di tahun ketiga sekolah menengah dan mengklaim foto di tempat karaoke sebelum 2009.
Namun dalam proses pemeriksaan lebih lanjut, agensi menemukan bahwa foto tersebut diambil pada 2010. Dengan dasar itu, agensi menyatakan bahwa pernyataan B adalah kebohongan.
"Seperti yang terlihat di artikel dan kesaksian saksi mata sebelumnya, Park Hye-soo tidak hadir di karaoke itu. Dia juga tidak hadir di area bawah tanah yang diduga tempat penyerangan terjadi. Ini sesuai dengan kesaksian para saksi mata di tempat kejadian," tulis agensi.
Selanjutnya, agensi juga menyoroti kredibilitas pernyataan B karena terus berubah. Saat pertama kali muncul pada 22 Februari 2021 melalui media sosial, B mengaku menjadi korban ParkHye-soo.
Namun kemudian, B mengubah klaim bahwa aksi perundungan itu dilakukan secara berkelompok. Terakhir, korban mengklaim bahwa Park Hye-soo hanya pihak ketiga dalam rangkaian insiden ini.
Terkait hal ini , agensi mengajukan tuntutan hukum terhadap pihak yang membuat kebohongan. Agensi juga telah mengumpulkan bukti untuk diserahkan ke penyidik, dan akan disertai dengan bukti tambahan jika diperlukan.
"Kami juga akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang membuat kesalahan tambahan dan mencoba untuk membenarkan klaim palsu tersebut," tulis agensi seperti dikutip Koreaboo.
Dugaan perundungan yang menyeret nama Park Hye-soo ini menjadi sorotan dan berdampak pada penayangan drama Korea yang ia bintangi, Dear. M.
Drama ini sejatinya tayang pada 26 Februari lalu, tapi akhirnya ditunda. Dalam drama ini, Park Hye-soo beradu akting dengan Jaehyun NCT.
(nly/has)