Meski Dynamite BTS laris manis, pemenang Grammy Awards tak dilihat berdasarkan penjualan album ataupun lagu. Tak ada formula pasti yang menentukan siapa bisa memenangkan apa. Sebab, pemenang Grammy ditentukan oleh jajak pendapat dari 20 ribu anggota Recording Academy.
Puluhan ribu anggota itu berasal dari para pemenang sebelumnya atau setidaknya pernah masuk nominasi, dan para profesional di bidang musik dari musisi hingga teknisi juga produser.
Oleh sebab itu, tantangan yang dihadapi BTS untuk membawa pulang piala Grammy juga sesungguhnya besar. Setidaknya untuk memenangkan sebuah penghargaan Grammy, sebuah karya tentu harus disukai dan dikenal oleh para pemilih Grammy Awards.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat angka penjualan album dan single di era digital tidak mutlak menggambarkan jumlah aktual individu pendengarnya, maka angka penjualan dan penguasaan tangga lagu menjadi sekadar informasi kepopuleran sebuah karya/musisi sebagai bahan pertimbangan para pemilih.
Banyak musisi mengandalkan kampanye kehumasan untuk menghadapi fakta tersebut dalam rangka berusaha meyakinkan para pemilih Grammy Awards. Beberapa di antaranya adalah wawancara, tampil di depan para pemilih, hingga pemberian kado. Ini semua sah-sah saja dilakukan.
BTS juga telah melakukan hal serupa. Dalam beberapa bulan terakhir, mereka aktif berkegiatan di Amerika Serikat dengan menjadi bintang tamu dalam berbagai acara, baik televisi, radio, dan surat kabar. Setidaknya, itu yang terlihat di depan kamera.
Selain itu, tantangan BTS menaklukkan Grammy Awards tak bisa dipungkiri juga datang dari sentimen negatif yang biasa melekat dari ajang ini: rasisme. Berkali-kali, Grammy Awards kerap mendapatkan kecaman #GrammySoWhite atas keputusan hasil pemenang mereka.
Grammy sendiri tampak mulai lebih inklusif dalam beberapa tahun terakhir yang dilihat dari perolehan pemenang dari musisi berkulit berwarna yang lebih banyak. Namun hal itu belum tentu menunjukkan para pemilih telah menerima ras lainnya sebagai pemenang Grammy: Asia.
Terlepas dari masalah ras, BTS sendiri menghadapi lawan sengit yaitu musisi-musisi asal Amerika Serikat yang kadung dikenal akrab oleh para pemilih. Sebut saja Lady Gaga, Ariana Grande, Taylor Swift, dan Justin Bieber.
Apapun hasil akhirnya, kehadiran BTS dalam Grammy Awards 2021 memiliki arti penting di dunia musik, terutama K-pop. Kritikus musik pop Jung Min-jae menilai jika BTS menang, sesama musisi dan pakar telah mengakui nilai lagu itu sebagai sebuah produksi musik.
"Kemenangan itu akan sangat berarti bagi grup-grup musik non-Inggris untuk bersaing langsung dengan lagu serta album Barat di tangga lagu," ucap Jung Min-jae.
Di sisi lain, apabila gagal bawa piala, BTS juga tak bisa diabaikan begitu saja.
"Nominasi itu sendiri sudah cukup membuktikan kehadiran grup ini di kancah musik global. Saya tak akan pernah mengatakan nilai dari BTS dan lagu-lagu mereka bisa ditentukan hanya dari hasil Grammy," kata Jurnalis musik pop Park Hee-a.
Hasil akhir dan keputusan Recording Academy terkait hal itu bisa disaksikan pekan depan. Penganugerahan Grammy Awards 2021 berlangsung pada Senin (15/3) pagi waktu Indonesia.
(bac)