Kenangan 'Tersihir' Karya Kho Ping Hoo di Benak Penggemar

Naely Himami | CNN Indonesia
Minggu, 28 Mar 2021 12:46 WIB
Akademisi UGM, Aprianus Salam, masih ingat perkenalannya dengan karya Kho Ping Hoo di sebuah gudang kala ia masih duduk di bangku SMP sekitar 1979.
Foto: (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ada banyak kisah di balik seseorang menyukai cerita silat alias cersil karangan Kho Ping Hoo. Mulai dari tak sengaja menemukan di gudang, hingga mendengarnya pertama kali dari orang tua.

Telah menulis sejak 1952 dan tak berhenti hingga menutup usia pada 1994, Kho Ping Hoo dengan kisah-kisah adalah buaian sejumlah generasi yang melewati periode tersebut.

Mereka terbius, dibuat terperangah, dan keranjingan menuntaskan cerita demi cerita silat yang dibuat pria peranakan dengan nama pena Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya Aprinus Salam. Akademisi sastra Indonesia di Universitas Gadjah Mada ini masih ingat jelas perkenalannya dengan Kho Ping Hoo di sebuah gudang kala ia masih duduk di bangku SMP sekitar 1979.

"Saya tiba-tiba disuruh membersihkan gudang karena ada teman yang mau ngekos, terus saya menemukan sekitar 2-3 jilid [cersil] Kho Ping Hoo, jilid 11,12,13 itu, cuma itu, terus saya baca," kata Aprinus kala berbincang dengan CNNIndonesia.com.

"Setelah dibaca 'lho kok asik?', terus carilah ke penyewaan komik. Terus mulai tergila-gila sama Kho Ping Hoo," lanjutnya.

Kanya yang tumbuh pada dekade '80-an juga mengalami pengalaman serupa. Bahkan ia menyebut cersil Kho Ping Hoo adalah tren pada masa itu.

"Waktu itu heboh banget," kata Kanya. "Kebetulan teman dan adik, semua senang mengoleksi buku. Nah pas ada Kho Ping Hoo, enggak ketinggalan juga tuh dikoleksi, karena ceritanya seru banget dan enggak bisa berhenti baca."

Buku silat  Kho Ping Hoo, Jakarta, 24 Maret 2021. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)Ada banyak kisah di balik seseorang menyukai cerita silat alias cersil karangan Kho Ping Hoo.: (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Cersil Kho Ping Hoo memang sefenomenal itu. Hal itu digambarkan dalam esai peneliti cerita silat dan pernah berkorespondensi dengan Kho Ping Hoo, Leo Suryadinata. Ia menulis, setiap terbitan cersil Kho Ping Hoo bisa mencapai 10-15 ribu jilid dan dalam sebulan terjual habis.

"Menurut perkiraan Kho Ping Hoo [1985], di seluruh pelosok Indonesia ada banyak tempat menyewakan buku-buku silat, terutama karya Kho Ping Hoo," tulis Leo dalam esainya, Cerita Silat Tionghoa di Indonesia: Ulasan Ringkas (Sastra Peranakan Tionghoa Indonesia, 1994).

"Bila setiap jilid dibaca oleh 25 orang, maka setiap edisinya kira-kira ada 1,6 juta pembaca," lanjutnya.

Meski begitu, Aprinus dan Kanya tak serta merta mudah menemukan buku Kho Ping Hoo. Mereka mengaku rela mengantri hingga dua hari untuk mendapatkan koleksi jilid-jilid cersil. Ketika sudah di tangan, mereka pun menghabiskan waktu seharian melahap cerita dari Kho Ping Hoo.

Bagi Aprinus dan Kanya, cara Kho Ping Hoo menyusun alur cerita adalah magnet yang merekatkan mereka pada karya sastra populer itu. Kho Ping Hoo dinilai membangun konflik yang tak berkesudahan sehingga para pembaca dibuat penasaran untuk melihat akhir ceritanya.

Buku silat  Kho Ping Hoo, Jakarta, 24 Maret 2021. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)Setiap terbitan cersil Kho Ping Hoo bisa mencapai 10-15 ribu jilid dan dalam sebulan terjual habis. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

"Tokoh utamanya itu baru ketemu dengan yang jahat itu selalu di bagian bagian akhir. Jadi kita ikut penasaran menunggu tokoh yang jahat itu nanti ketemu tokoh yang sakti biar dihajar," papar Aprinus semangat.

Belum lagi soal jurus-jurus unik ciptaan Kho Ping Hoo, mulai dari sebut saja Pat-Mo-Kiam-Hoat (ilmu pedang delapan iblis) hingga ilmu silat tangan kosong Bian-Sin-Kun (Tangan Kipas Sakti). Semua membuat Aprinus tenggelam dalam cerita.

Sedangkan bagi Kanya, pesan dan nilai serta falsafah yang ada dalam cerita garapan Kho Ping Hoo mampu membuat hatinya hangat sehingga betah terus membaca.

"Kalau punya keinginan, harus bekerja keras agar tercapai, kaya [tokoh di cerita silat] Kho Ping Hoo kan juga berlatih bela diri dari kecil biar bisa mencapai tujuannya," ujar Kanya.

Kenangan dengan Kho Ping Hoo bersambung ke halaman selanjutnya...

Kho Ping Hoo di Mata Milenial

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER