Marcell melanjutkan cerita pengalamannya ketika mulai mempelajari Islam.
"Gue suka sesuatu yang seperti: 'Ini kenapa sih bisa begini? Ini kok suka banget sama ini, ini kok benci banget sama ini?' Gue penasaran karena gue tidak mau menjadi orang yang takut akan sesuatu yang gue tidak mengerti," ungkap Marcell.
Ungkapan Marcell itu pun tampak membuat Daniel semakin antusias untuk mendengarkan lebih jauh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marcell melanjutkan ceritanya ketika masa kecil ia agnostik yang justru menggemari acara-acara ceramah berbagai agama di layar kaca.
"Jadi gue nontonin fragmen-fragmen Katolik, Protestan, fragmen Hindu, Buddha, Islam. Musabaqoh Tilawatil Qur'an (lomba membaca Alquran), salah satu favorit gue," tuturnya.
"Di saat yang bersamaan, gue juga suka nonton agama Buddha. Salah satu pembicaranya yang paling dituakan Bhante (Bhikkhu Uttamo) Pannavaro. Beliau adalah guru gua. Beliau yang menahbiskan gua menjadi Buddhist," Marcell menambahkan.
Marcell melanjutkan cerita pertemuannya dengan Rima Melati Adams, istri berikutnya setelah ia bercerai dengan Dewi Lestari. Ia mengatakan bahwa Rima Melati merupakan seorang wanita muslim yang menjalankan ritualnya tersendiri.
Ia juga bercerita tentang hubungannya dengan orang dekat yang merupakan anak angkat kakeknya.
"Dia yang mengazankan ketika kakek gue meninggal, sambil menangis waktu itu. Ketika dia salat, gue duduk sebelah dia dan gue liatin. Apa yang diomongin gue cek. Gue dengerin," ujar Marcell.
Marcell pun sampai pada posisinya kini sebagai mualaf setelah sekian banyak bertemu orang-orang.
"Menurut gue ajaran yang sekarang gue jalanin ini (Islam) yang membuat gue menjadi lebih ikhlas melihat segala hal karena itu yang paling susah," ujarnya.
"Keikhlasan itu menjadi sesuatu yang gue cari. Susah lo. Dalam Buddhism sendiri ada ketidakmelekatan, detachment. Itu kan keikhlasan. Melayani seperti yang dikatakan Yesus. Itu perlu keikhlasan," kata Marcell.
Menjadi mualaf atau sebagai muslim tentu bukan akhir bagi perjalanan spiritual Marcell. Ia terus menggali keintiman akan hubungannya dengan Tuhan.
(tim/bac)