Ide awal dari benda yang kini dikenal sebagai parasut juga sudah terbersit di benak da Vinci dan dituang di bukunya, Codex Atlanticus. Visi da Vinci kala itu membayangkan parasut terbuat dari kain linen yang disegel dan dipegang oleh batang kayu.
Da Vinci menulis, "bila seseorang memiliki struktur yang terbuat dari kain yang dilapisi selebar 12 lengan dan tingginya 12 lengan, dia akan dapat melemparkan dirinya dari ketinggian berapa pun tanpa terluka".
Gagasan itu tak pernah dicoba oleh da Vinci. Selain itu, pengujian modern menunjukkan bahwa penerapan ide parasut primitif itu berbahaya karena menempatkan pengguna pada risiko cedera kala mendarat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggunaan tenaga matahari nyatanya sudah pernah terlintas dalam benak da Vinci. Ia diketahui pernah merancang sistem tenaga surya sendiri untuk memanaskan air untuk kota Florence.
Kemudian ketika da Vinci bekerja untuk Vatikan, dilaporkan Bussiness Insider, ia bereksperimen dengan alat yang ia sebut "burning mirrors".
Ia memprediksi bahwa perangkat pantulan itu bisa digunakan untuk memfokuskan sinar matahari dan memanfaatkannya. Konsep inilah yang digunakan oleh pemanas air tenaga sinar matahari.
Penemu sejati kalkulator memang masih jadi perdebatan. Namun da Vinci juga salah satu orang yang dianggap sebagai penemu awal gagasan akan kalkulator.
Ratusan tahun sebelum ahli astronomi dan matematika Jerman, Wilhem Schickard membuat "jam penghitung", da Vinci telah membuat sketsa alat hitung miliknya sendiri.
(end)