Mendulang Untung dari Pemirsa kala Ngabuburit

CNN Indonesia
Minggu, 02 Mei 2021 17:24 WIB
Kepemirsaan yang melambung pada waktu ngabuburit menjadi peluang emas bagi industri media dalam mendulang untung.
Ilustrasi. Kepemirsaan yang melambung pada waktu ngabuburit menjadi peluang emas bagi industri media dalam mendulang untung.(Istockphoto/ Tashi-Delek)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepemirsaan yang melambung pada waktu ngabuburit menjadi peluang emas bagi industri media dalam mendulang untung. Industri media pun berlomba-lomba menyiapkan strategi mendulang audiens demi menjalankan roda bisnis.

Kepala Divisi PR Trans7 Anita mengakui bahwa program yang tayang dalam periode ngabuburit selalu memiliki tingkat kepemirsaan lebih tinggi dibandingkan acara-acara di jam lainnya.

"Nah kalau di ngabuburit, itu sudah pasti. Habit penonton meningkat. Itu sudah dari tahun ke tahun, terutama kala pandemi ini. Itu terjadi peningkatan cukup pesat hingga 40 persen lebih," kata Anita kepada CNNIndonesia.com, baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau [jelang] buka [puasa] kan orang beneran menunggu maghrib. Benar-benar ngabuburit lah. Kami [Trans7] juga mendapatkan share tinggi buka puasa itu di variety show. Itu memang namanya ngabuburit. [Penonton] Lebih banyak di ngabuburit," lanjutnya.

Minat penonton pada waktu ngabuburit, terutama kala pandemi, juga terlihat dari jajak pendapat yang dilakukan CNNIndonesia.com baru-baru ini. Menonton televisi ataupun streaming film menjadi pilihan 49 persen responden sebagai aktivitas mengisi waktu menjelang berbuka puasa.



Pasar yang tersedia lebih banyak dari biasanya ini diakui Anita menarik perhatian pemasang iklan dari tahun ke tahun.

"Program-program pas jam ngabuburit itu menarik iklan. Jadi si pengiklan tahu nih kalau orang-orang pada nungguin. Dengan jumlah penonton yang 40 persen lebih meningkat, jadi tahu orang pada di depan TV," ujar Anita.

Guru Besar Antropologi Budaya Universitas Gadjah Mada Heddy Shri Ahimsa-Putra mengatakan amat wajar apabila acara-acara yang disiapkan televisi saat jam ngabuburit menarik lebih banyak perhatian penonton dibandingkan waktu-waktu lainnya.

Menurutnya, hal tersebut juga pasti terjadi karena pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia dan membuat banyak orang masih lebih memilih bertahan dan menantikan waktu berbuka di rumah.

"Biasanya orang itu bertanya-tanya mau ngapain sebelum buka puasa. Ada yang jalan-jalan untuk buka bersama. Tapi ketika itu enggak bisa dilakukan, kan orang pada stay at home. Bagaimana kemungkinan mengisi kebutuhan menghabiskan waktu tersebut yang kemudian itu diisi media," kata Heddy.

"Yang dimanfaatkan media itu adalah waktu menunggu berbuka puasa. Menurut saya sangat tepat media merespons itu dan juga bermanfaat untuk mereka. Itu wajar dan sangat masuk akal," tuturnya.

Senada, akademisi ilmu komunikasi Universitas Paramadina, Faris Budiman Annas juga mengakui bahwasanya ngabuburit adalah peluang media mendulang keuntungan.

"Pada bulan Ramadan perilaku masyarakat menjadi lebih konsumtif untuk produk makanan dan minuman dan layanan komunikasi," kata Faris dalam korespondensi terpisah kepada CNNIndonesia.com, baru-baru ini.

"Hal ini membuat kebutuhan iklan untuk produsen makanan, minuman dan layanan komunikasi meningkat. Ini yang membuat belanja iklan pada jam prime time sat ngabuburit meningkat dan berkontribusi terhadap pendapatan media." lanjutnya.

(chri/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER