Cerita Dokter Maissy 'Ci Luk Ba' Hadapi Pandemi kala Hamil

CNN Indonesia
Kamis, 17 Jun 2021 18:30 WIB
Mantan artis cilik Maissy Pramaishela yang kini berprofesi sebagai dokter umum. (Arsip Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan penyanyi cilik Maissy Pramaisshela Arinda berbagi cerita mengenai pengalamannya menjadi seorang dokter umum di rumah sakit rujukan Covid-19. Maissy bahkan harus menangani pasien-pasien tersebut saat masih mengandung putra ketiga.

Nama Maissy pernah bersinar sebagai penyanyi cilik. Lagunya yang cukup terkenal di era 1990-a adalah Ci Luk Ba. Ia bahkan menjadi pembawa acara program tayangan untuk anak-anak di SCTV pada era tersebut.

Selepas menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 2014 silam, Maissy pun mengabdikan dirinya di sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan. Di situ, Maissy bertugas di bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang membuatnya harus berhadapan dengan pasien dengan berbagai kondisi, termasuk pasien Covid-19.

Saat pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa Covid-19 masuk ke Indonesia pada Maret tahun lalu, Maissy mengaku sedang mengandung anak ketiga.

"Pas diumumkan secara resmi Covid masuk Indonesia sama Presiden (Joko Widodo) itu aku masih bertugas di IGD, masih pakai baju hazmat dengan kondisi hamil 7-8 bulan. Tapi kemudian karena risiko tinggi akhirnya manajemen rumah sakit dan jajaran memutuskan bahwa dokter-dokter atau tenaga kesehatan yang berisiko tinggi misalnya sedang hamil untuk ditempatkan di tempat yang lebih 'aman' istilahnya," ujar Maissy kepada CNNIndonesia.com pada Rabu (16/6).

Maissy yang sedang hamil besar pun akhirnya dipindahkan ke bagian rawat inap bersama beberapa rekan tenaga medis lain yang juga sedang mengandung sesuai keputusan dari pihak rumah sakit tempatnya bekerja.

Mereka menilai kondisi IGD yang kala itu ramai oleh pasien Covid-19 dapat membahayakan keselamatan para tenaga medis yang sedang mengandung.

"Kalau di rawat inap kan ada tempat dokternya tersendiri kemudian pasien sudah di dalam ruangan-ruangan yang sudah ada isolasinya gitu, akhirnya dokter-dokter yang hamil itu dipindahkan ke rawat inap nah semenjak itu sampai akhirnya anakku sudah mau setahun aku di rawat inap gitu," ujarnya.

Meski sudah tidak bertugas di IGD ketika itu, Maissy masih ingat kondisi IGD yang hampir setiap hari menerima pasien Covid-19. Ibu tiga anak ini bahkan telah menghadapi pasien dengan gejala Covid-19 jauh sebelum kasus pertama diumumkan Presiden Jokowi pada Maret tahun lalu.

Pasien yang datang rata-rata menunjukkan gejala happy hypoxia atau penurunan kadar oksigen di dalam darah. Maissy mengatakan bahwa pasien yang ia tangani mengaku tidak merasakan gejala apapun, seperti sesak nafas, tetapi ketika diperiksa kadar oksigen di dalam tubuh sangat rendah.

"Kami melihat [gejala Covid-19] sekitar bulan Januari-Februari sampai kami semua bingung karena biasanya pasiennya kalau sudah saturasi 70 itu sudah megap-megap seperti orang tenggelam.

"Nah, ini saturasi 70 biasa saja kan kondisi seperti itu pada waktu itu aneh karena tidak sesuai dengan biasanya. Cuma waktu itu kan memang belum belum ada PCR. Belum resmi lah," ujarnya.

Cerita Maissy bertugas sebagai dokter di awal-awal pandemi berlanjut di halaman 2...

Sempat Tugas Tanpa APD


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :