Jakarta, CNN Indonesia --
Aktor senior Anwar Fuady membagikan cerita tentang kondisi mendiang istri dan anaknya sebelum meninggal dunia akibat Covid-19. Pria 74 tahun ini pun ikut merasakan berjuang mendapatkan rumah sakit rujukan Covid-19 untuk keluarganya.
Dalam wawancara bersama Feni Rose dalam Rumpi di Trans TV pada Senin (26/7), Anwar Fuady mengatakan bahwa sang istri, Faridah Fauziah, terpapar Covid-19 pada 13 Juli 2021. Sebagai suami, Anwar Fuady setia menemani sang istri semenjak positif dan berusaha memenuhi kebutuhan sang istri agar lekas pulih.
"[Dari positif Covid-19] ya biasa komunikasinya, rutin, yang pasti itu malam. Jadi pas malam itu kan dia pasti minta tolong minyak kayu putih kemudian saya juga dikasih minyak kayu putih, dan kalau mau ke toilet saya anter," ujar Anwar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun setelah beberapa hari dirawat, kondisi sang istri memburuk dan harus segera dilarikan ke rumah sakit.
"Ya [susah dapat rumah sakit], kami semuanya cari hampir enggak dapat tapi untung ada [bantuan] dari teman anak saya sehingga [istri] dapat Rumah Sakit Ciputra yang di Taman Anggrek," ujar Anwar Fuady.
Setibanya di rumah sakit, sang istri Faridah Fauziah langsung di bawa ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara itu, Anwar menyebut istrinya beruntung karena bisa mendapatkan akses sementara banyak pasien lainnya dirawat di parkiran.
Anwar Fuady tidak diizinkan ikut menjaga sang istri saat dalam perawatan di rumah sakit. Tugas tersebut akhirnya diambil alih oleh anak nomor dua yang terus berada di samping istrinya hingga meninggal dunia pada Minggu (19/7).
"Nah di situ saya baru tahu. Saya dapat cerita ketika beliau [istri saya] menjelang itu ya sakaratul mautnya, katanya bagus sekali, dia senyum tenang malah sempat ya lambai tangan sebentar baru putus," ujar Anwar.
"Saat itu terus terang saya menangis, enggak bisa bayangin saya sudah hidup 50 tahun lebih [bersamanya] di situ saya menangis. Tapi enggak lama, saya berusaha tegar, saya telepon teman-teman yang terdekat," lanjutnya.
Setelah menghubungi kerabat dan rekan tentang kepergian istrinya, Anwar Fuady lalu ikut mengantarkan jenazah sang istri ke peristirahatan terakhir.
Setelah ditinggal pergi istri untuk selamanya, Anwar Fuady kembali merasakan duka mendalam. Kali ini, giliran anak laki-lakinya yang bernama Ferry Senapati ikut terinfeksi Covid-19 tepat di hari pemakaman ibunya.
Kisah Anwar Fuady bersambung ke halaman sebelah..
Tidak ingin lagi kehilangan orang terkasihnya, Anwar Fuady segera mencari bantuan agar putranya bisa mendapatkan rumah sakit. Beruntung, Ferry Senapati mendapat perawatan di sebuah rumah sakit di Ciledug, Tangerang, Banten.
Sama seperti ibunya, Ferry Senapati dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal itu dikarenakan ruang perawatan untuk pasien Covid-19 sudah penuh.
Setelah menjalani perawatan selama dua hari, kondisi kesehatan Ferry Senapati tetap tidak membaik. Ia pun dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (21/7).
Setelah meninggal dunia, jenazah Ferry Senapati dimakamkan di TPU Yapera, Ciledug, sesuai protokol Covid 19. Namun Anwar Fuady tidak diizinkan untuk mengantar jenazah sang anak karena kondisinya yang rentan terpapar Covid-19.
"Saya tidak mengantar ke pemakaman karena semua anak saya melarang. Anak saya takut kalau ada apa-apa , karena dia tahu saya sudah tua. Istilahnya begitu ya," ujar Anwar Fuady.
Hal tersebut menjadi pemakaman kedua yang dilakukan Anwar Fuady pada bulan ini. Meskipun sudah berusaha untuk tegar, Anwar Fuady masih sangat amat merasakan kehilangan orang-orang terkasihnya, terutama kepergian istri tercintanya yang telah mendampinginya selama 50 tahun.
"Saya udah enggak bisa lagi bilang kenangan [terindah] apa dengan sang istri. Buat saya dia adalah bagian dari hidup saya, dan sekarang dia pergi, sebagian dari hidup saya ada yang hilang. Tapi serahkan semua ini kepada Allah bahwa memang sudah mau waktunya dia ambil pulang," ujarnya.
"[manusia] boleh saja menyayangi mencintai sesuatu, tetapi yakinlah pada suatu saat pasti akan berpisah," lanjutnya.
Anwar Fuady bahkan masih teringat pesan-pesan terakhir dari istrinya sebelum wafat. Menurut perkataan anaknya, istrinya takut jika ia meninggal terlebih dahulu. Sang istri takut tidak ada yang merawat Anwar setelah ia tiada.
"Dia selalu itu selalu takut kalau dia meninggal dulu, dia bilang sama anak saya yang nomor lima Amita, 'Mama ini takut kalau Mama yang meninggal dulu, siapa yang mengurus Papa kamu', waktu di saat last time anak saya kan ada lima, cucu saya ada 17 satu per satu disebut semua tapi dia diam aja tapi begitu dibilang sayang sama Papa nggak, dia mengangguk," ujar Anwar Fuady.
[Gambas:Youtube]
"Cara mengatasinya saya sudah terbiasa sholat tahajud tiap malam jam dua, setengah tiga itu istri saya mengajarkan saya selama bertahun-tahun," katanya.
"Jadi saya suka tahajud itu karena istri saya, jadi saya sholat, di situ saya serahkan semuanya. Saya curahkan kesedihan saya, saya laporkan kepada Allah tolong saya diberi kekuatan," ujar Anwar Fuady.
Setelah kepergian istri dan anaknya, Anwar Fuady berusaha tegar dan mengusir rasa kesepian dengan menghabiskan waktu bersama cucunya. Ia juga saat ini masih aktif bermain sinetron Samudera Cinta.
Anwar Fuady dan sang istri, Farida Fuady telah menikah pada 14 Februari 1971. Dari pernikahan itu, keduanya dikaruniai lima anak yakni Farouk Fuady, Ferry Senapati, Moudy Ambhita Love, Tillya Mavalda, dan Silvy Meutia.