Sutradara asal Afghanistan, Shahrbanoo Sadat bersaksi tengah berusaha melarikan diri setelah negaranya dikuasai oleh Taliban.
Ia masih menunggu informasi apakah bisa keluar dari Afghanistan dengan pesawat dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.
"Masalah sebenarnya adalah bagaimana menuju bandara dan mendapatkan pesawat," katanya sebagaimana dilansir Hollywood Reporter pada Selasa (17/8) waktu Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan, "Pos pemeriksaan pertama yang ada di pintu masuk pertama bandara dikendalikan Taliban, dan ada banyak pos pemeriksaan dalam perjalanan ke bandara."
Sadat menjelaskan untuk melewati pos pemeriksaan perlu menyertakan surat dengan rincian penerbangan, seperti kepastian ia mendapat kursi. Namun, saat ini maskapai tidak menyediakan informasi rinci penerbangan.
Saat ini Sadat hanya bisa menunggu kabar kepastian penerbangan dari bandara agar bisa melarikan diri dari Afghanistan. Ia juga mengaku memiliki sejumlah teman di seluruh dunia yang coba membantunya untuk melarikan diri.
"Jika saya selamat dan saya memiliki kesempatan untuk membuat lebih banyak film, karya saya akan berubah selamanya. Saya merasa seperti sedang mengamati," kata peraih penghargaan Directors' Fortnight di Festival Film Cannes 2016 ini.
Ia melanjutkan, "Saya menyaksikan ketidakadilan dan sesuatu yang sangat mengerikan, dan saya perlu menyimpannya dalam tubuh saya. Mengingatnya dan memasukkannya ke dalam film nanti untuk membagikannya kepada dunia."
Selain itu, ia juga menggambarkan bahwa kondisi Afghanistan kian mencekam. Pengambilalihan kekuasaan Afghanistan oleh Taliban berlangsung sangat cepat dan mengejutkan ribuan penduduk negara di Timur Tengah itu.
Sebelumnya, sutradara Sahraa Karimi juga menjelaskan situasi di Afghanistan. Hal tersebut ia sampaikan lewat surat terbuka yang diunggah pada akun Twitter pribadi pada Jumat (13/8).
"Saya menulis kepada Anda dengan patah haru dan harapan yang mendalam bahwa Anda bisa bergabung dengan saya untuk melindungi orang-orang saya yang baik, terutama pembuat film, dari Taliban," tulis Karimi.
(adp/fjr)