YouTuber asal Afghanistan, Najma Sadeqi, menjadi satu dari 170 orang yang meninggal akibat serangan bom di kawasan Bandara Internasional Kabul ketika berjuang untuk menyelamatkan diri.
Kabar duka tersebut dikonfirmasi dua kerabat Najwa Sadeqi kepada CNN seperti diberitakan pada Senin (30/8) waktu AS.
Sejumlah teror terjadi dalam beberapa waktu terakhir di kawasan Bandara Kabul. Dilaporkan CNN pada Sabtu (31/8), sebuah bom bunuh diri terjadi di kawasan Bandara Kabul dan menewaskan 170 orang pada Kamis (26/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pada Senin (30/8), setidaknya ada lima roket dilontarkan ke arah bandara yang dipenuhi warga yang ingin meninggalkan Afghanistan.
Empat hari setelah Taliban mengambil alih Afghanistan, Najma Sadeqi yang berusia 20 tahun duduk di kasurnya dan merekam video terakhir untuk disaksikan puluhan ribu pengikutnya di YouTube.
Biasanya, Najwa Sadeqi memperlihatkan kemampuannya memasak atau menjelajahi Kabul bersama teman-temannya dengan mengenakan pakaian berwarna cerah dan musik riang sebagai latar.
Namun, video terakhirnya tampak berbeda. Ia mengenakan pakaian hitam dan mengungkapkan kegelisahannya.
"Karena kami tidak boleh bekerja dan keluar dari rumah, kami merekam satu video terakhir untuk kalian. Lewat video ini, kami mengucapkan selamat tinggal kepada kalian semua," kata Najwa Sadeqi.
Dalam video itu, ia mengatakan sangat takut untuk keluar dan berjalan di jalanan. Sadeqi juga meminta para pengikut akunnya untuk mendoakannya.
"Kehidupan di Kabul jadi sangat sulit, terutama bagi mereka yang biasanya bebas dan bahagia. Saya harap ini mimpi buruk. Saya harap kita bisa bangun pada suatu hari nanti," ucapnya sambil meneteskan air mata.
"Tapi saya tahu itu tidak mungkin dan ini adalah kenyataan bahwa kami berakhir," tutur Najwa Sadeqi.
Kekhawatiran di video terakhir Najwa Sadeqi ada di sebelah...