Satu lagi anggapan yang disanggah oleh Ahmad Dhani, yaitu otoriter dalam bermusik, khususnya dalam band. Ia menyebut sejak awal band Dewa 19 adalah band dengan otoritas yang merata dari semua personelnya.
Proses kreatif dilalui semua personel, tak terkecuali, meskipun sulit untuk tidak mengatakan bahwa mayoritas karya Dewa 19 lahir dari seorang Ahmad Dhani.
"Band itu kan harusnya empat komponis yang bersatu. Jadi, band itu enggak boleh cuma satu aja yang compose." ucap Dhani menggambarkan Dewa 19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dhani terang menjelaskan bahwa di tubuh Dewa 19 bukan hanya dirinya 'pencetak hit'. Sambil mengenang masa lalu, ia menjelaskan bahwa para personel Dewa 19 ada andil dalam proses kreatif.
Selain Dhani, Erwin Prasetya eks pemain bass Dewa 19 juga melahirkan hit-hit yang laku di pasaran, seperti Kirana, Kamulah Satu-satunya, Restoe Boemi, hingga Selatan Jakarta.
![]() |
Andra Ramadhan pun merupakan arsitek di balik lagu-lagu seperti Separuh Nafas, Cinta Adalah Misteri, Masihkah Ada, dan Selimut Hati.
Pada masa aktifnya, Ari Lasso dan Elfonsa Mekel alias Once pun turut andil dalam proses kreatif termasuk penulisan lagu.
Atas fakta tersebut, sejak lama Dhani membantah anggapan bahwa Ahmad Dhani adalah Dewa 19, dan Dewa 19 adalah Ahmad Dhani.
"Ya sebenarnya dari dulu sudah terbantahkanlah (tuduhan otoriter), dari dulu. Jadi, sampai sekarang pun masuknya Virzha pun juga atas persetujuan Andra, bukan tidak persetujuan Andra." tegas Dhani.
Redaksi CNNIndonesia.com sudah mencoba untuk meminta pendapat dari Andra Ramadhan, namun yang bersangkutan menolak untuk berkomentar.
Bersama Dewa 19, tercatat aktif di industri musik sejak 1991 Dhani telah melahirkan delapan album studio, dan empat album kompilasi.
Album studio orisinal Dewa 19 sebagai berikut:
Selain bersama Dewa, sejumlah proyek sampingan dan transisi juga pernah digeluti Dhani, mulai dari bendera Ahmad Band, The Rock, TRIAD, dan Mahadewa.
Membawa nama pribadi menggaet penyanyi lain, ia pun pernah merilis karya lagu populer seperti Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada (Chrisye), Cinta Mati (Agnez Mo, dahulu Agnes Monica), dan lainnya.
Belum lagi sebagai produser, banyak pula musisi yang 'lahir' dari kemampuan Dhani di balik layar. Jauh sebelum musisi-musisi di Republik Cinta Management, Dhani juga jadi produser di balik awal kesuksesan Reza Arthamevia.
Nyatanya tuduhan arogan dan otoriter tak akan menghapus kenyataan bahwa karya-karya dari seorang Ahmad Dhani ada, banyak, dan masih dinikmati hingga saat ini.
Lihat Juga :WAWANCARA EKSKLUSIF Sejak 2014, Ahmad Dhani Merasa 'Sendiri' |