Jakarta, CNN Indonesia --
Yumi's Cells menjadi drama yang benar-benar menghibur pikiran dalam beberapa pekan terakhir. Jalan cerita yang sederhana dan mudah terhubung dengan penonton, hingga tingkah menggemaskan sel-sel para karakter membuat drama ini amat dinantikan setiap pekan.
Drama tersebut fokus pada kehidupan Kim Yu-mi (Kim Go-eun), perempuan berusia 30 tahunan yang terluka karena cinta di masa lalu. Seluruh kegiatan dan keputusan Yumi setiap harinya digambarkan lewat aksi sel-sel di desa yang terletak dalam pikiran Yumi.
Beberapa sel yang sangat mendominasi Yumi adalah Sel Rasional, Sel Emosi, Sel Cinta, Sel Lapar, Sel Fesyen, Sel Sensual, Sel Kekhawatiran, dan Sel Mimpi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luka di masa lalu itu membuat kekacauan di desa sel Yumi. Beberapa sel digambarkan dipenjara bahkan sekarat, seperti Sel Cinta. Namun, situasi perlahan berubah ketika Yumi bertemu Goo Woong (Ahn Bo-hyun).
Begitu banyak nilai tambah dari Yumi's Cells. Salah satunya adalah dalam mempertahankan kegemasan dan nilai-nilai penting saat mengadaptasi webtun bertajuk serupa karya Lee Dong-gun.
Hampir sebagian besar chapter di webtun diubah dengan baik di layar kaca. Beberapa bagian dihilangkan dan diganti dengan adegan yang tak kalah menarik dan menggemaskan di mata penonton.
Tak hanya itu, tim produksi yang diarahkan Sutradara Lee Sang-yeob juga dengan ciamik memadukan live-action dan animasi bersamaan.
Sutradara Lee Sang-yeob sempat mengatakan hal itu sulit dilakukan. Namun, usaha keras itu terbayar tuntas karena animasi 3D yang disajikan terlihat begitu mulus, dan tentunya menggemaskan.
Selain itu, Yumi's Cell juga memiliki jalan cerita yang bisa dengan mudah terhubung dengan penonton terutama lewat dari tingkah para sel.
 Review Yumi'sCells menilai sel-sel dalam drama Korea Yumi's Cells ditampilkan dengan baik, sama seperti webtunnya. (Foto: Arsip tvN via iQIYI) |
Seperti ketika sedang galau atau konflik batin dalam menghadapi sesuatu itu ditampilkan lewat beberapa sel yang sedang berseteru satu dengan yang lain, misalnya Sel Rasional dengan Sel Emosi, atau Sel Fesyen dengan Sel Pelit.
Namun, keterhubungan tak hanya di situ saja. Jalan cerita Yumi yang ringan sejatinya merepresentasikan kehidupan di dunia nyata yang dalam.
Di desa sel Yumi terdapat kuburan yang menjadi tempat peristirahatan terakhir begitu banyak sel. Beberapa sel Yumi yang ditampilkan mati, seperti Sel Matematika, dan Sel Penulis yang kemudian berhasil bangkit.
Kuburan itu sejatinya menggambarkan sejumlah impian atau angan-angan manusia seiring bertambahnya usia. Tak jarang, hal-hal yang menjadi mimpi di masa kecil atau setidaknya di masa lalu terpaksa harus dikubur dalam-dalam karena banyak alasan.
Salah satunya kondisi kehidupan yang 'memaksa' manusia lebih rasional saat menghadapi situasi di depan mata ketimbang mengejar mimpi. Bisa juga karena pengaruh orang sekitar yang membuat mimpi atau yang digambarkan sebagai sel di Yumi's Cells menjadi mati.
Review Yumi's Cells lanjut ke sebelah...
Sutradara Lee Sang-yeob mengatakan musim pertama Yumi's Cells fokus pada kisah cinta Yumi. Hal itu dikemas dengan baik. Perjalanan cinta Yumi dan Woong yang terlihat begitu awkward di awal berubah jadi indah dengan segala konflik di dalamnya.
Kisah mereka berdua juga sering ditemukan dalam hubungan di dunia nyata, yakni kompromi terhadap pasangan atas nama cinta. Hal itu ditambah dengan komunikasi yang tidak berjalan baik menciptakan sebuah bom waktu.
Situasi tersebut digambarkan lewat Sel Cinta yang membawa pinata ke pusat desa sel Yumi. Setiap kali Yumi berusaha menekan emosi atau perasaannya terhadap Woong, sel-sel terkait melempar batu kepada pinata itu.
Tak ada yang tahu kapan pinata tersebut akan pecah. Seperti Yumi, pinata itu terbuka hanya karena lemparan lembut dari Sel Etika usai Yumi mendapatkan pesan singkat 'sekadarnya' dari Goo Woong.
 Review Yumi's Cells menilai drama baru Kim Go-eun dan Ahn Bo-hyun ini merepresentasikan hubungan di dunia nyata. (Foto: Arsip tvN via Hancinema) |
Kartu AS yang telah dipegang Yumi sejak permasalahan besar pertama akhirnya dikeluarkan. Namun, sebelum itu, Yumi pun masih berupaya berkompromi dengan kekurangan Goo Woong yang tak terbuka dengannya dan menghindari masalah.
Perubahan dan pengembangan karakter utama terlihat jelas sejak pertengahan. Yumi yang selama ini pasti selalu memprioritaskan pasangan, berubah jadi mengutamakan kebahagiaan dan ketenangan diri setelah menghadapi beberapa masalah.
Sementara itu, Goo Woong yang selalu mengutamakan dirinya lebih dulu perlahan berubah jadi memprioritaskan Yumi. Di sisi lain, harga diri tetap dipegang teguh oleh Gop Woong sehingga kerap memengaruhi hubungan dirinya dengan sang kekasih.
Masalah mengenai prioritas kehidupan masing-masing ditampilkan dalam beberapa episode, termasuk episode terakhir musim pertama Yumi's Cells.
Kompromi yang dibuat Yumi untuk Goo Woong jelang akhir menghilang setelah berdiskusi dengan Sel Prioritas (Mading) di dalam mimpi. Kala itu Yumi berharap bahagia bersama Goo Woong yang merupakan pemeran utama dalam hidupnya.
"Woong bukan pemeran utama dalam hidupmu. Tak ada sosok yang dipastikan untuk mengisi peran itu. Hanya ada satu orang atau pemimpin di tempat ini," kata Sel Mading.
Sel Mading menekankan Yumi adalah tokoh utama dalam kehidupannya. Oleh sebab itu, kebahagiaan masing-masing bergantung pada pilihan orang itu sendiri, bukan pada kehadiran sosok atau orang lain.
Secara garis besar, Yumi's Cells merupakan drama kehidupan yang dikemas dengan sangat menarik, ringan, dan mudah terhubung dengan penonton.
Karena sejak awal Yumi's Cells sudah dipastikan akan memiliki beberapa musim, jadi akhir dari musim pertama bisa dibilang mungkin tidak bisa memuaskan semua penonton.
Namun, hal itu pula yang membuat musim dua Yumi's Cells layak dinanti, seperti untuk melihat kelanjutan hubungan Yumi dan Woong, seberapa besar peran Yoo Bobby (Jinyoung GOT7) dalam hidup Yumi serta kehidupan sel di dalamnya.
Musim pertama Yumi's Cells memiliki 14 episode yang bisa ditonton di iQIYI.