Senada, Billy Nasser yang sehari-hari bekerja sebagai DJ berupaya untuk menghentikan penampilan Travis Scott karena banyak orang memilih untuk bersenang-senang tanpa peduli dengan tubuh-tubuh yang telah tergeletak di sana.
Mereka sudah berteriak-teriak ke kamera dan teknisi pencahayaan untuk bisa memberi tahu Travis Scott situasi itu dan menghentikan festival. Tapi, Nasser mengatakan staf di sana tak cukup untuk mengatasi situasi tersebut.
"Tidak ada penjaga keamanan yang cukup dan orang-orang yang membantu kerumunan. Paramedis juga tidak bisa menjangkau kerumunan," kata Nasser.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joey Guerra yang turut hadir dalam konser itu mengatakan Travis Scott sempat beberapa kali berhenti tampil di atas panggung. Namun, sang rapper tersebut sudah berada di atas panggung sekitar 75 menit sebelum penampilan benar-benar dihentikan.
"Dia sempat berhenti, saya rasa tiga atau empat kali ketika menyadari orang-orang dalam kesulitanm" kata Joey Guerra.
Sebelumnya, Travis Scott menyatakan siap bekerja sama dengan kepolisian dalam penyelidikan kericuhan berujung maut di konser tersebut. Ia mengaku terpukul dan turut berduka terhadap korban dan keluarganya.
"Saya benar-benar hancur dengan yang terjadi tadi malam. Doa saya untuk keluarga dan semua yang terkena dampak dari apa yang terjadi di Astroworld Festival," tulis Scott di akun Twitter miliknya, Sabtu (6/11).
Dari peristiwa tersebut pihak berwenang mengangkut sekitar 23 orang dalam kondisi serius ke rumah sakit, 11 di antaranya kritis. Salah satu yang terluka berusia 10 tahun. Setidaknya delapan orang meninggal karena luka-luka mereka, katanya, seraya menambahkan bahwa jumlah korban tewas bisa meningkat.
Dalam peristiwa tersebut, Scott disebut beberapa kali berhenti aksi selama diberi kesempatan tampil 75 menit. Tiap kali berhenti, dia meminta pihak keamanan segera memastikan bantuan kepada para penonton yang terdesak.