Triton terbuat dari cangkang kerang yang telah dilubangi. Awalnya, sebelum menjadi alat musik, triton digunakan sebagai alat pemanggil atau memberi tanda warga.
Cara memainkannya, cukup meniup satu sisi dari kulit kerang.
Alat musik Fuu terbuat dari kayu atau bambu yang memiliki lubang kecil di satu sisinya dan lubang besar di sisi lainnya. Fuu umumnya memiliki ukiran di bagian luarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara memainkan Fuu yakni dengan meniup bagian lubang kecilnya.
Alat musik ini selain digunakan untuk mengiringi berbagai tarian juga memiliki fungsi sosial, yakni untuk memanggil penduduk.
Krombi terbuat dari bambu yang bagian atasnya disayat sehingga bagian dalam bambu terlihat.
Cara memainkan krombi yakni dengan memukulnya dengan sebatang bambu seukuran stik drum.
Fungsi dari alat musik ini adalah pengiring untuk upacara adat atau pesta adat.
Guoto terbuat dari bilah bambu yang bagian atasnya disayat hingga menjadi senar. Senar tersebut ditumpu kayu sehingga dapat menghasilkan bunyi.
Bentuk guoto sekilas mirip dengan alat musik tradisional Sunda, celempung.
Namun, cara memainkannya berbeda. Guoto dimainkan dengan memetik senarnya. Sementara itu, celempung dimainkan dengan memukul senar tersebut dan memainkan lubang yang ada di bagian sampingnya.
Guoto biasanya dimainkan untuk menyambut tamu, mengiringi tarian atau ritual.
Itulah beberapa alat musik Papua beserta fungsi dan cara memainkannya.
(nfl)