TILIKAN

Indonesia, Negeri yang Diberkahi Bakat Qari-Qariah

CNN Indonesia
Minggu, 17 Apr 2022 18:59 WIB
Seni membaca Al-Qur'an dengan langgam merupakan salah satu bidang yang rutin menghasilkan prestasi bagi Indonesia di kancah dunia.
MTQ rutin digelar setiap tahun dan menghasilkan qari-qariah berbakat. (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Dalam hal ini, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) yang ada nyaris di setiap provinsi berperan menjaring talenta qari-qariah, bahkan mulai dari tingkat kelurahan/desa.

Muhsin Salim juga mengaku kerap mengingatkan kepada orang-orang di LPTQ untuk bisa memantau bibit qari-qariah sejak usia anak.

"Saya selalu anjurkan, tolong supaya majelis taklim yang ada di LPTQ provinsi coba mengingatkan ke kabupaten," katanya. "Kalau ada qari anak-anak kecil, tolong catat namanya. Dari anak kecil harus dibina, diajarkan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain dari pihak lembaga, antusiasme masyarakat yang begitu tinggi juga mendukung keberhasilan bidang tersebut. Antusiasme itu terutama terlihat di daerah-daerah tertentu.

K.H. Muhsin Salim yang telah membina qari-qariah sejak 1980-an itu berujar bahwa antusiasme masyarakat paling tinggi yang pernah ia temui yakni di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Masyarakat Lombok bahkan selalu memadati lokasi Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ketika daerah itu menjadi tuan rumah. Hal itu berbeda dari daerah-daerah lain yang umumnya diramaikan peserta MTQ hingga panitia saja.

Seorang peserta mengganti pembungkus mikrofon sebelum tampil pada cabang Tilawah Al-Quran Golongan Anak-anak di MTQ Nasional ke-28 di Masjid Al-Hakim, Padang, Sumatera Barat.Seorang peserta mengganti pembungkus mikrofon sebelum tampil pada cabang Tilawah Al-Quran Golongan Anak-anak di MTQ Nasional ke-28 di Masjid Al-Hakim, Padang, Sumatera Barat, pada 2020 lalu. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

"Di Lombok, kalau musabaqah (MTQ) itu, orang Lombok salat magribnya di tempat musabaqah, di lapangan. Sebelum mulai, mereka sudah duduk. Itu kalau MTQ di NTB," ucap Muhsin Salim. "Berbeda dengan MTQ di lain tempat, yang hadir itu [hanya] peserta, bukan masyarakat luas,"

Antusiasme itu disebut merupakan pertanda baik karena seni tilawah Al-Qur'an pada akhirnya bisa juga dinikmati oleh masyarakat. Secara tidak langsung, gelaran MTQ-STQ juga menginspirasi masyarakat untuk ikut belajar melagukan ayat suci Al-Qur'an.

Namun, kesuksesan seni tilawah Al-Qur'an di negeri ini masih menyisakan pekerjaan rumah. Salah satunya yaitu pembinaan yang belum merata ke seluruh daerah.

KH. Muhsin Salim juga mengungkapkan hal senada. Ia berharap agar seluruh organisasi Islam hingga kelompok masyarakat di seluruh daerah ikut terlibat dalam membina qari-qariah sejak dini.

"Tentu semua organisasi, semua kelompok, sangat diharapkan agar membina masyarakat terkait dengan bacaan Al-Qur'an. Sangat diharapkan, di seluruh provinsi, dari Sabang sampai Merauke," kata Muhsin Salim.

"Supaya masyarakat di setiap kelurahan hendaknya mengadakan pembinaan, buka majelis taklim," tuturnya.

(frl/end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER