Isu ini mencuat tak lama setelah Kim Garam diumumkan menjadi salah satu member LE SSERAFIM pada 5 April 2022. Ia dituding menjadi pelaku kekerasan di sekolah. Ketika itu, Source Music selaku agensi langsung membantah isu tersebut.
HYBE juga sempat buka suara dan mengatakan korban yang sesungguhnya adalah Kim Garam.
Pada Kamis (19/5), sosok yang diduga menjadi korban kekerasan Kim Garam yaitu Yoo Eun-seo (nama samaran), merilis pernyataan melalui kuasa hukumnya. Mereka menegaskan kekerasan yang dilakukan Kim Garam di sekolah benar.
Kuasa hukum juga membenarkan unggahan "Pemberitahuan Hasil Komite Kekerasan Sekolah" yang sebelumnya sempat beredar di media sosial.
Menurut pernyataan kuasa hukum, kekerasan itu terjadi pada akhir April hingga Mei 2018. Korban kemudian pindah sekolah sekitar satu hingga dua pekan setelah insiden.
Permasalahan kemudian membesar ketika postingan mengenai Kim Garam muncul di Nate Pann. Postingan itu disebut kuasa hukum bukan diunggah Yoo Eun-seo, tapi kemudian membuat banyak orang langsung menyerang kliennya.
Kuasa hukum mereka meminta HYBE meminta maaf langsung karena pernyataannya membuat korban kembali mendapatkan bullying dari media sosial.
"Yoo Eun-seo yang tidak tahan dengan kecemasan ekstrem dan rasa takut akibat serangan tersebut mencoba bunuh diri. Hal itu membuatnya dan orang tua sepakat menghentikan pendidikan Yoo Eun-seo," kata kuasa hukum Yoo Eun-seo seperti dilansir SPOTV via Naver.
"Korban tidak meminta kompensasi, tapi hanya meminta pernyataan yang jauh dari fakta dihapus. Dia minta mereka membuat pernyataan berdasarkan situasi sebenarnya, meminta maaf."
Aksi saling tuding pun kini berlanjut. HYBE dan Source Music merilis kronologi resmi yang diklaim sebagai peristiwa sebenarnya di sekolah Kim Garam.
Ini merupakan penjelasan tentang konten komite kekerasan sekolah.
Pada 2018, ketika Kim Garam berada di tahun pertama SMP, dia dipanggil ke Komite Kekerasan Sekolah, dan menerima hukuman. Kami akan menjelaskan fakta-fakta secara rinci karena konteks keseluruhan hanya dapat dipahami ketika situasi dan detail komite kekerasan sekolah dijelaskan sepenuhnya.
Dalam kasus ini, pelaku, yang pertama kali melakukan kesalahan besar terhadap teman-temannya, meminta komite kekerasan sekolah, dan Kim Garam, yang bertindak untuk temannya, dianggap sebagai penyerang.
Kim Garam berteman dengan Yoo Eun-seo sekitar dua bulan dari Maret hingga April 2018, yang merupakan awal tahun pertama sekolah menengah.
Namun, ada pertengkaran selama sekitar tiga jam di retret yang mereka ikuti selama awal tahun ajaran, ketika terungkap bahwa Yoo Eun-seo menjelek-jelekkan Kim Garam dan teman-temannya yang lain. Peristiwa itu berakhir setelah mereka meminta maaf satu sama lain.
Namun, Yoo Eun-seo melaporkan kejadian tersebut kepada teman dekat prianya, dan Yoo Eun-seo serta teman pria dekatnya mengancam akan menggunakan kekerasan fisik terhadap Kim Garam.
Akibat kejadian ini, Kim Garam memutuskan hubungan dengan Yoo Eun-seo.
Setelahnya, Yoo Eun-seo mengambil foto "D", teman dekat Kim Garam, saat hanya mengenakan pakaian dalam saat berganti pakaian di sekolah, dan mengunggah foto ini secara publik di akun media sosial temannya, yaitu "A".
Pada saat itu, "D" sangat terkejut secara mental. Lima temannya, termasuk Kim Garam, kemudian mengkonfrontasi Yoo Eun-seo tentang perilakunya yang salah terhadap "D."
Kim Garam dan teman-temannya, yang marah karena fotografi ilegal dari teman mereka "D" tersebar, bertemu Yoo Eun-seo secara terpisah untuk mengeluh, dan dalam prosesnya, mereka mengutuknya.
Yoo Eun-seo mengakui kesalahannya, tetapi dia tidak dihukum oleh sekolah atau komite kekerasan sekolah.
Dalam prosesnya, Yoo Eun-seo memanggil komite kekerasan sekolah, mengklaim Kim Garam dan teman-temannya menggertaknya.
Sehingga diadakan pertemuan antara pihak yang membantu "D" yaitu Kim Ga-ram dan teman "B" dengan status sebagai pelaku, dan Yoo Eun Seo sebagai korban.
Namun, sebelum rapat komite kekerasan sekolah selesai, Yoo Eun-seo secara sukarela dipindahkan (sekolahnya) ketika ada pembahasan "pemindahan paksa" atas permintaan "D", korban insiden foto.
Pada akhirnya, komite kekerasan sekolah memberikan sanksi kepada dua siswa, Kim Garam dan "B," yang disebut sebagai pelaku oleh Yoo Eun-seo.
Yoo Eun-seo dipindahkan ke provinsi. Namun, sekitar satu atau dua bulan kemudian, ia pindah kembali ke sekolah di sebelah Kim Garam.
Banyak teman sekelas paham inti pertemuan komite kekerasan sekolah kala itu.
Selain individu yang terlibat langsung, ada beberapa individu terkait dan banyak teman sekelas yang mengetahui poin-poin penting dari rapat komite kekerasan sekolah yang diadakan pada Juni 2018.
Selain perbedaan pelaku dan korban seperti yang terlihat di permukaan berdasarkan komite kekerasan sekolah, ada beberapa siswa yang menyadari perilaku Yoo Eun-seo terkait permintaan terhadap komite kekerasan sekolah dan menyebut dirinya sendiri sebagai korban di balik kesalahannya dan menjadi problematik.
Banyak pihak ketiga bisa memberikan kesaksian terkait ini.
Lanjut ke sebelah...
Kim Garam juga korban kekerasan sekolah
Setelah terseret situasi tidak baik ini dengan komite kekerasan sekolah, desas-desus konyol tentang Kim Garam jadi menyebar ke seluruh sekolah.
Saat di SMP, Kim Garam juga tersakiti dengan rumor-rumor palsu yang jahat, seperti, "Dia memukul teman dengan pot bunga," serta, "Dia dipaksa pindah sekolah."
Setelah itu, Kim Garam bahkan sempat menerima permintaan maaf langsung dari siswa yang menyebarkan desas-desus palsu, setelah digelar mediasi oleh seorang guru di sekolah.
Selain itu, beberapa siswa memaksa Kim Garam dan teman-temannya ke dalam grup chat dan menggoda atau memaki mereka. Jika Kim Garam keluar dari obrolan grup, mereka mengundangnya lagi, dan jika dia tidak membaca pesan, mereka melecehkannya karena tidak membaca dan tidak menanggapi.
Selain teman sekelas, beberapa siswa dari sekolah lain yang sama sekali asing dengan Kim Garam juga masuk ke ruang obrolan dan menyerang Kim Garam dan temannya secara verbal. Karena tidak tahan dengan pelecehan seperti itu, Kim Garam dan temannya meminta bantuan dari guru sekolah mereka.
Kim Garam juga terluka dengan rumor palsu baru-baru ini.
1. "Kim Garam terpaksa pindah sekolah" tidak benar.
Kim Garam tinggal di Seoul dari prasekolah hingga tahun kedua sekolah dasar, dan karena pekerjaan ayahnya, ia menghabiskan empat tahun sekolah dasar di Gwangju.
Kemudian, ketika bersiap memasuki sekolah menengah, dia kembali ke Seoul dan memasuki sekolah menengah di dekat tempat tinggalnya, dan saat ini dia sedang duduk di bangku SMA.
Selama proses tersebut, dia tidak pernah dipaksa untuk pindah sekolah
2. Rumor seperti "Dia memukul kepala teman dengan pot bunga" dan "dia memecahkan kepala teman sekelas dengan batu bata" tidak benar.
Semua desas-desus ini salah. Kim Garam juga dirugikan desas-desus seperti itu ketika masih di sekolah menengah. Melalui mediasi dari seorang guru sekolah, dia menerima permintaan maaf langsung dari siswa yang mengaku telah menyebarkan desas-desus palsu, dan beberapa teman hadir untuk ini.
3. "Dia bahkan pergi ke sekolah dengan mobil polisi, dan dia berpartisipasi dalam perkelahian kelompok atau menyerang siswa lain secara fisik" juga tidak benar.
Kim Garam tidak pernah menyerang siswa lain secara fisik atau berpartisipasi dalam perkelahian kelompok, dan dia juga tidak pernah pergi ke sekolah dengan mobil polisi.
Itu semua adalah rumor palsu yang berbahaya.
4. "Dia minum dan merokok" juga merupakan rumor tidak benar.
Kim Garam tidak pernah merokok atau minum alkohol sampai sekarang. Dia terluka pada tahun pertama SMP ketika beberapa siswa mengirimkan laporan palsu sebagai lelucon bahwa Kim Garam merokok.
Setelah bertemu dengan wali kelasnya, Kim Garam melakukan tes nikotin dengan orang tuanya untuk membersihkan namanya dan menyerahkan hasilnya kepada guru, dan dia langsung menjelaskan rumor palsu tentang dia merokok kepada teman-temannya.
5. "Dia menjelek-jelekkan artis lain" juga tidak benar.
Ini juga merupakan rumor palsu yang berbahaya bahwa Kim Garam mengatakan kata-kata kasar dan vulgar tentang artis lain.
Kim Garam tidak pernah berkata menjadi penggemar artis pria tertentu, dan dia tidak pernah memiliki emosi negatif atau membuat penilaian terhadap anggota grupnya dari anggota girl grup lainnya.
6. "Dia menandatangani kontrak sebagai trainee dari agensi berbeda dan dikeluarkan dari grup debut" tidak benar.
Kim Garam tidak pernah menjadi trainee dari agensi yang berbeda sebelum Source Music. Selain itu, rumor jahat bahwa dia adalah anggota grup debut di agensi berbeda dan kontraknya dihentikan karena tindakan masa lalunya dan masalah kepribadiannya tidak benar.
Kami sebelumnya menyatakan sebelum artis debut, kami akan mengambil tindakan hukum tanpa melakukan penyelesaian atau keringanan hukuman bagi mereka yang menyebarkan klaim jahat atau desas-desus palsu yang mencoba memfitnah mereka.
Dari desas-desus palsu di atas, kami sudah mulai mengambil tindakan hukum atas dengan bukti telah dikumpulkan, dan kami berencana mengambil tindakan hukum tambahan untuk hal-hal lain setelah menemukan bukti.
Kami meminta maaf kepada semua orang dan meminta pengertian Anda.
Lanjut ke sebelah...
Masalah terkait Kim Garam melibatkan banyak anak di bawah umur, jadi kami mencoba menyelesaikan masalah tersebut tanpa mengungkapkan detail kebenarannya kepada publik.
Namun, pada saat debut, situasinya membuat kami tidak punya pilihan selain mengambil tindakan karena informasi palsu tidak berdasar soal Kim Garam menyebar luas dan konten terkait rapat komite kekerasan sekolah dengan klaim sepihak juga diungkapkan melalui sebuah firma hukum.
Jadi, kami merasa menyesal karena harus menjelaskan isu-isu sensitif tentang teman-teman sebaya.
Selanjutnya, kami sekali lagi meminta maaf atas ucapan dan perilaku Kim Garam yang salah di masa lalu.
Meskipun itu perselisihan verbal yang terjadi saat membela seorang teman yang disakiti, dia juga secara pribadi mengakui kesalahannya dan secara mendalam merenungkan hal itu, bahwa dia telah menggunakan kata-kata makian dan berperilaku sedemikian rupa sehingga orang lain merasa terancam.
Setelah dikirim ke komite kekerasan sekolah pada tahun pertama sekolah menengah, Kim Garam juga menjadi korban yang terluka oleh cyberbullying dan kekerasan di sekolah. Namun, dia terus berusaha untuk mimpi dan masa depannya.
Di tengah-tengah itu, dia mengalami kesulitan psikologis karena menerima serangan dari segala macam rumor selama proses debutnya.
Setelah berdiskusi dengan Kim Garam, kami memutuskan bahwa Kim Garam akan menghentikan sementara aktivitas dan fokus untuk menyembuhkan hatinya yang terluka. LE SSERAFIM untuk sementara akan berpromosi sebagai lima anggota sampai Kim Garam kembali setelah pulih.
Situasi ini terjadi di tengah latar belakang yang rumit selama tahun pertama sekolah menengah, tetapi Kim Garam sendiri melihat kembali tindakannya yang tidak dewasa dan sangat merenungkannya. Kami meminta pengertian dari semua orang.
Akhirnya, kami meminta maaf karena tidak punya pilihan sekarang selain mengungkapkan situasi sebenarnya terkait Kim Garam dan karena menyebabkan ketidaknyamanan karena artis agensi kami.
Secara khusus, kami dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran bagi semua penggemar yang mendukung LE SSERAFIM.
Terima kasih.