Pada 27 Mei 2022, Camille Vasquez menekankan banyak bukti yang menunjukkan Amber Heard yang sesungguhnya berulang kali memukul Johnny Depp, sedangkan kliennya lebih memilih melarikan diri dari konflik.
"Ada pelaku kekerasan di ruang sidang ini, tapi itu bukan Tuan Depp," kata Camille Vasquez dalam argumentasi terakhir sebelum juri menentukan keputusan.
"Dan ada korban kekerasan dalam rumah tangga di sini, tapi itu bukan Nona Heard. Dia faktanya adalah pelaku kekerasan dan Tuan Depp adalah korban kekerasan," Vasquez menegaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dengan kubu Amber Heard, pengacara Benjamin Rottenborn menyatakan bahwa apapun keputusan pengadilan bisa memengaruhi korban kekerasan dalam rumah tangga di mana pun.
"Berpikir soal pesan yang Tuan Depp dan pengacaranya kirimkan ke Amber, dan juga kepada setiap korban kekerasan dalam rumah tangga di mana pun," kata Rottenborn.
"Bila Anda tidak mengambil gambar, itu tidaklah terjadi, Bila Anda mengambil gambar, itu palsu. Bila Anda tidak mengatakan kepada teman Anda, Anda berbohong. Bila Anda mengatakannya, Anda bagian dari hoaks," lanjutnya.
Rottenborn juga mengingatkan para juri bahwa artikel yang ditulis Amber Heard untuk Washington Post pada Desember 2018, aktris itu menggambarkan dirinya sebagai "tokoh publik korban kekerasan dalam rumah tangga."
Tulisan itu, disebut Rottenborn, adalah sebagai langkah mempromosikan "upaya legislatif" untuk melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga dan "dirancang untuk melindungi orang yang persis dilakukan Heard: berbicara".
Namun Rottenborn dibantah oleh Vasquez dalam persidangan lanjutan usai makan siang. Vasques menyebut bahwa Amber Heard sudah terlalu banyak berbohong dan memanfaatkan Amandemen Pertama Konstitusi AS untuk berlindung.
"Amandemen Pertama tidak melindungi kebohongan yang menyakiti dan mencemarkan nama baik orang," kata Vasquez.
"Dan ada perbedaannya. Nona Heard tidak punya hak untuk memberi tahu dunia bahwa Tuan Depp menyerangnya secara fisik atau seksual padahal itu tidak benar," lanjutnya.
Diberitakan E!, Rottenborn kembali bersuara. Ia meminta juri untuk "mengembalikan suara Amber kembali"
"Kami mohon Bapak dan Ibu Juri sekalian, agar Tuan Depp bertanggung jawab atas perbuatannya. Bela korban kekerasan dalam rumah tangga di mana-mana yang menderita dalam diam. Berdirilah untuk kebebasan berbicara." kata Rottenborn.
Persidangan terakhir yang sengit rupanya membuat juri butuh waktu lebih panjang. Tujuh juri yang identitasnya disamarkan menerima seluruh kasus pencemaran nama baik tersebut, dan akan menentukan di kemudian hari.
Hakim Penney Azcarate pun membubarkan persidangan tersebut dan menyebutkan sidang akan kembali dimulai pada Selasa 31 Mei 2022. Pada saat itu, kata Hakim, juri sudah harus berembuk dan menentukan keputusan bulat untuk vonis yang akan ditentukan Hakim.