Taylor Swift Curhat Derita Imposter Syndrome Kala Jadi Sutradara

CNN Indonesia
Senin, 13 Jun 2022 10:30 WIB
Taylor Swift curhat derita imposter syndrome saat jadi sutradara, termasuk kala mengarahkan All Too Well: The Short Film. Foto: Getty Images via AFP/DIMITRIOS KAMBOURIS
Jakarta, CNN Indonesia --

Taylor Swift mengaku sempat merasa ragu hingga mengalami imposter syndrome sebelum memutuskan menjadi sutradara film pendek All Too Well: The Short Film.

Cerita itu diungkapkan Taylor Swift saat dirinya menjadi pembicara dalam sesi diskusi Tribeca Film Festival 2022. Kala itu, ia hadir dan berdiskusi sebagai sutradara All Too Well: The Short Film usai film tersebut diputar.

"Saya memiliki imposter syndrome di pikiran saya yang mengatakan, 'Tidak, kau tidak melakukan itu. Orang lain yang pergi ke sekolah melakukan itu,'" tutur Swift, seperti diberitakan The Guardian pada Minggu (12/6).

Imposter syndrome atau sindrom penipu merupakan kondisi psikologis yang membuat pengidap merasa semua hal yang terjadi dalam hidup, termasuk keberhasilan yang dicapai hanya keberuntungan semata, bukan karena bakat atau kualifikasi pribadi.

Sehingga, kondisi psikologis itu membuat Taylor Swift merasa ragu dan tidak pantas untuk menyandang gelar sutradara.

Namun, keinginan Swift akhirnya terdorong usai menyaksikan para sutradara hingga kru di lokasi syuting bekerja.

"Dalam pikiran, saya berkata, 'Saya suka mereka melakukan itu' atau 'Saya suka melakukannya dengan berbeda.' Jadi daftar hal-hal yang saya serap menjadi sangat panjang hingga akhirnya saya berpikir, 'Saya benar-benar ingin melakukan ini," lanjut Swift.

Dalam sesi diskusi tersebut, pelantun All Too Well itu juga mengungkapkan awal mula perjalanannya sebagai sutradara. Ia pertama kali jadi sutradara untuk video musik The Man pada 2020. Kala itu, semua sutradara perempuan yang ia incar sudah disibukkan dengan proyek masing-masing.

Taylor Swift yang tidak punya banyak pilihan lagi akhirnya memutuskan mengambil peran sebagai sutradara. Awal perjalanan tersebut juga dilalui dengan berbagai tantangan karena Swift harus beradaptasi dengan dunia baru di luar musik dan penulisan lagu.

"[Ini] saya melangkah keluar dari apa yang biasanya saya lakukan, yaitu menulis lagu dan menyanyikannya," tutur Swift.

"Itu adalah saat yang rentan karena Anda berada di jurang untuk menemukan sesuatu yang baru dan Anda benar-benar berharap Anda melakukan semuanya dengan sempurna. Penting juga untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Anda tidak harus melakukan semuanya dengan sempurna karena Anda perlu belajar dan tumbuh," lanjut Swift.

Lanjut ke sebelah...

Cerita Taylor Swift Jadi Sutradara All Too Well


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :