Salah satunya ketika Gian tak kuasa berpisah dengan Sisi di stasiun kereta. Ia pun keluar gerbong kereta dan mencari keberadaan Sisi yang ternyata sudah duduk tenang di kursi kereta komuter Jakarta.
Adegan ini pakai plot yang cukup persis dengan versi aslinya, yaitu kala Gyeon-woo (Cha Tae-hyun) yang sudah memasuki gerbong kereta memutuskan untuk melompat keluar untuk menemui si Gadis (Jun Ji-hyun), yang memilih masuk untuk ke dalam kereta mencari sosok Gyeon-woo.
Adegan kemudian berlanjut dengan kamera yang mengarah pada ratapan Gyeon-woo ketika jatuh tersungkur di pinggir peron. Mimik sedih dan lugu Cha Tae-hyun sudah sangat cukup menggambarkan selipan humor sinikal nan pedih, tapi begitu romantis dalam adegan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal inilah yang tidak saya dapatkan ketika menyaksikan salah satu adegan kunci My Sassy Girl di versi Indonesia.
Alih-alih menertawakan kepedihan dari kedua protagonis lewat adegan jenaka, saya malah berfokus untuk menertawakan kesan romansa generik khas sinetron. Adegan seperti ini tentunya mudah ditemukan sehari-hari di layar kaca Indonesia.
Itu hanya satu dari sedikit contoh yang bisa diambil ketika membandingkan konteks komedi dan selipan humor dari My Sassy Girl versi Indonesia dengan versi orisinalnya.
Tak banyak yang bisa dibicarakan terkait plot sejak sedari awal. Fajar Bustomi, Titien Wattimena, dan seluruh jajaran tim sudah menegaskan jika My Sassy Girl versi Indonesia akan menjaga ketat plot dari film aslinya.
Mereka pun sudah menggarap janji tersebut dengan baik, termasuk bila menyinggung soal kejutan yang ada dalam cerita asli film ini.
Terlepas dari janji setia pada plot asli, interpretasi dan adaptasi film memang selayaknya tetap memberikan kebebasan pandangan dari sang sineas. Begitu juga terhadap penonton.
Untuk My Sassy Girl versi Indonesia, saya bisa membayangkan sebagian besar penonton mungkin akan terbius oleh plot pilu. Bersama dengan gradasi warna serta yang entah bagaimana, juga juga memilukan.
Namun di sisi lain, sebagian penonton lain bisa saja dibuat bergidik geli dengan plot drama khas tayangan televisi, yang mana dalam hal ini, kesan "Indonesia banget" berhasil ditampilkan oleh My Sassy Girl versi Indonesia.