Bentuk siklus ini pun juga sudah dibawakan The Daniels sejak awal film, seperti bentuk pintu mesin cuci berupa lingkaran hitam, cucian yang terus berputar tanpa henti, hingga pidato Evelyn yang mabuk saat pesta.
"Another year, pretending we know what we're doing, but really we're just going around in circles," kata Evelyn.
Lingkaran, dan The Bagel, menjadi simbol ketidakpuasan Evelyn akan kehidupan yang ia jalani. Ketidakpuasan, kehampaan, dan kekecewaan itu pula yang menular ke anaknya, Joy Wang, dan diwujudkan oleh Jobu Tupaki ke bentuk The Bagel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
The Bagel pula menjadi cara The Daniels menggambarkan nihilisme dalam Everything Everywhere All At Once. Filosofi nihilisme merujuk pada penolakan akan aspek umum dan fundamental dari eksistensi manusia, seperti kebenaran objektif, pengetahuan, moralitas, hingga makna kehidupan.
Dengan makna tersebut, maka The Bagel adalah perwujudan dari penghilangan makna kehidupan yang terasa hampa ini. Dengan The Bagel menyerap seluruh objek yang ada di sekelilingnya, maka kehampaan dalam hidup dianggap akan hilang dan masalah pun selesai.
Selain itu, The Bagel juga menjadi lambang keputusasaan dari seseorang, yang dalam film ini diwakili oleh Jobu Tupaki, yang merasa bahwa dirinya tidak memiliki arti dalam hidup atau merasa hampa karena berbagai harapannya dalam menjalani hidup yang sesuai keinginan tak terwujud.
Googly eyes atau biasa dianggap sebagai mata-mataan boneka ini sebenarnya adalah bentuk imajinasi absurd dari The Daniels. Penggunaan mata-mataan yang bisa bergoyang kala objeknya bergerak ini menambah unsur komedi dalam Everything Everywhere All At Once.
![]() |
Meski begitu, googly eyes yang konyol ini sejatinya adalah 'lawan' dari The Bagel. Memang mata-mataan ini sejatinya hanya sekadar hiasan dan tidak memiliki kekuatan sehebat The Bagel. Namun pesan di dalamnya amatlah dahsyat.
Keberadaan googly eyes sudah ada sejak bagian awal Everything Everywhere All At Once. Dalam sebuah adegan, Evelyn kelimpungan mencari pesanan pelanggan yang tak ada di tempat biasanya.
Ketika ia bertanya kepada Waymond, suaminya itu menyebut barangnya memiliki googly eyes. Saat menemukan barang itu dengan googly eyes yang konyol di depannya, Evelyn jadi begitu jengkel karena menganggap suaminya tersebut tak pernah menganggap sesuatu secara serius.
Evelyn begitu jengkel dengan googly eyes. Ia menganggap mata-mataan itu amat mengganggu dan bikin kesal. Sementara Waymond yang konyol hobi menggunakan googly eyes agar bisa membuat istrinya tertawa dan terhibur.
Dengan demikian, googly eyes adalah simbol dari upaya Waymond bahwa meskipun keberadaan suatu hal itu tak berarti, satu kebahagiaan bisa ditemukan di dalamnya.
Apalagi pemahaman hidup Waymond untuk tetap berbuat baik, tanpa melihat kepada siapa, untuk apa, dan dalam bentuk bagaimana, terlihat jelas dalam adegan Waymond usai ditusuk oleh Evelyn.
"The only thing I do know is how to be kind," kata Waymond.
Lanjut ke sebelah...