Sri Asih merupakan tokoh fiksi karya Bapak Komik Indonesia, RA Kosasih. Menurut produser Bismarka Kurniawan pada 2019 lalu, Sri Asih menjadi tokoh yang kedua setelah Gundala yang diangkat ke layar lebar sekaligus menandai seabad usia sang komikus.
"Sri Asih itu karakter jagoan pertama Indonesia di 1954. Jagoan pertama ini perempuan, bukan laki-laki," ujar Bismarka kala peluncuran film Sri Asih kala itu.
"1954 itu Indonesia belum lama merdeka, tapi visi beliau bagaimana perempuan bisa bangkit dan bangun Indonesia. Dan alangkah baiknya jika dipersembahkan dalam karya tahun depan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk sutradara, produser beserta tim mendapuk Upi, yang sebelumnya dikenal sebagai sutradara film 'Radit dan Jani', 'My Stupid Boss', dan 'Realita Cinta dan Rock n Roll'.
Film ini jadi tantangan buat dirinya. Pasalnya, meski dia membaca karya RA Kosasih, Upi belum pernah 'bertemu' dengan Sri Asih.
"Saya baca komiknya RA Kosasih yang Mahabarata dan Baratayudha. Kemudian saya baca Sri Asih dan amaze dengan karakter jagoan perempuan pertama," kata Upi dalam kesempatan itu.
Produser kreatif Jagat Sinema Bumilangit, Joko Anwar, berkata pemilihan Upi sebagai sutradara dirasa tepat karena sutradara perempuan itu akan menggarap film tentang jagoan perempuan.
"Kita membutuhkan cerita yang otentik. Seberapa otentiknya laki laki bisa bikin film tentang perempuan ya seharusnya bisa juga. Tapi ketika ada seorang perempuan yang memang jago bikinnya kenapa enggak," kata Joko pada CNNIndonesia.com.
Kala itu Pevita mengaku usia karakter Sri Asih dan dirinya memang terpaut jauh. Namun selama persiapan, Pevita membaca, mengenal dan kagum akan sosoknya.
"Ini butuh ekstra effort, jadi saya berharap [hasilnya] bisa terlihat dan ter-capture di visual. Untuk bela diri yang melatih tim Uwais," kata Pevita.
Sri Asih semula dijadwalkan tayang pada 2020. Namun film ini tertunda akibat pandemi.
(end)