Seperempat Abad Jemari Jamari Melukis Bak Truk Pantura

Muhammad Feraldi | CNN Indonesia
Minggu, 17 Jul 2022 08:50 WIB
Lebih dari seperempat abad, Jamari benar-benar mengandalkan kelincahan tangannya melukis bak truk sebagai sumber penghasilan.
Lebih dari seperempat abad, Jamari benar-benar mengandalkan kelincahan tangannya melukis bak truk sebagai sumber penghasilan. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Lebih dari seperempat abad berselang, Jamari benar-benar mengandalkan kelincahan tangannya sebagai sumber penghasilan. Ia kini melayani pesanan di gubuk kreatifnya di tepi Jalan Pantura, Cikarang Barat, yang sudah ditempati sedekade terakhir.

Jasa lukis truk dari Jamari pun terbilang instan dan "bisa ditunggu". Truk yang ingin dicat, bisa langsung datang dan menepi di tempat Jamari. Usai bernegosiasi dan mengatur tema, Jamari langsung ekseskusi.

Sat set sat set. Tiga-empat jam pun jadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap pesanan dibanderol harga variatif yang berkisar di angka Rp1 juta, tergantung luas bak atau dinding yang akan dilukis serta tingkat kesulitannya. Bukan hanya truk, Jamari juga melayani jasa lukis di berbagai jenis mobil atau kendaraan lainnya.

Waktu kilat dari pekerjaan Jamari diakui berkat penggunaan airbrush. Sebelumnya, ketika Jamari masih menggunakan kuas lukis, pengerjaan lukisan bisa berlangsung seharian untuk satu truk saja.

Secara teknis, airbrush juga memungkinkan Jamari untuk membubuhi satu cat di atas cat lain yang masih basah tanpa khawatir kedua warna itu bercampur. Sementara dengan kuas, ia harus menunggu cat sebelumnya kering sebelum membubuhkan warna lain.

ilustrasi lukisan trukilustrasi lukisan truk. Lukisan truk sudah ramai dari dekade '90-an. (Detikcom/Agung Pambudhy)

"[Pakai] kuas enggak lama, tiga tahun. Sebenarnya kalau enggak kenal airbrush ini, mungkin masih pakai kuas. Tapi karena udah kenal ini, lebih enak airbrush dan cepetan pakai ini," kata Jamari.

"Latihan sendiri, pencet-pencet sendiri. Sering gagal, tapi enggak apa-apa," kata Jamari soal cara dirinya belajar airbrush. "[Kalau salah] bisa ditimpa, hapus lagi, ulangi lagi. Kegagalan itu kan ilmu. Itu semua untuk ilmu saya,"

Menjalani selama lebih dari dua dekade, Jamari jadi saksi mata perubahan tren lukisan truk. Pada awal karier, banyak sopir hingga pemilik truk disebut memesan lukisan bergambar orang berdoa dan potret para tokoh agama.



Tren itu diikuti banyaknya permintaan gambar perempuan berpenampilan seksi. Kemudian, pesanan didominasi karikatur hingga foto keluarga. Namun terlepas dari itu semua, Jamari menemukan benang merah dari berbagai cerita hingga permintaan sopir truk yang memesan lukisan.

"Kebanyakan orang curhat. Jadi, misalnya kita punya masalah. Kalau curhat ke sesama manusia belum tentu diterima, belum tentu menerima keluhan kita. Kalau enggak kan malah sakit hati, jadi mendingan di truk-truk aja," kata Jamari.

Pekerjaan ini juga digunakan Jamari untuk membalas kebaikan teman lamanya di masa lalu. Selain untuk tetap bisa membuat dapur mengebul, ia juga ingin membantu sesama terutama mereka yang tak punya pekerjaan atau kebingungan karena pertama kali merantau.

Mereka direkrut Jamari untuk membantunya bekerja, meski dengan upah yang tak seberapa dan tak melulu selalu ada mengikuti pasang-surut datangnya pesanan.

Meski begitu, menjadi pelukis lukisan truk adalah hikmah tersendiri bagi Jamari. Kehidupan sebagai seniman di jalanan membuat Jamari lebih menikmati kehidupan dengan apa adanya, tanpa dibuat rumit, dan menjalani yang sedang dijalani.

"Selama ini saya enggak mau banyak berpikir. Kita itu bekerja capek, nah capek itu enggak saya pikirin," kata Jamari. "Yang penting kerja, ibadah, cari duit buat keluarga. Kalau ada duit lebih, ya buat teman-teman."



(end)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER