Beda dari GOT, House of the Dragon Kurangi Adegan Kekerasan Seksual

CNN Indonesia
Senin, 08 Agu 2022 00:14 WIB
House of the Dragon dipastikan akan mengurangi adegan kekerasan seksual, berbeda dengan serial pendahulunya, Game of Thrones.
House of the Dragon dipastikan akan mengurangi adegan kekerasan seksual, berbeda dengan serial pendahulunya, Game of Thrones. (Foto: HBO via Twitter House of the Dragon)
Jakarta, CNN Indonesia --

House of the Dragon dipastikan akan mengurangi adegan kekerasan seksual dalam serialnya yang akan tayang 21 Agustus mendatang. Hal ini berbeda dari serial pendahulunya, Game of Thrones, yang terkenal lantaran banyak menampilkan adegan kekerasan seksual.

"Saya ingin mengklarifikasi bahwa kami tidak menampilkan kekerasan seksual dalam serial itu," ujar eksekutif produser Sara Hess kepada Vanity Fair, pada Selasa (2/8).

"Saya rasa apa yang dilakukan serial kami, dan apa yang saya banggakan, adalah kami memilih untuk fokus pada kekerasan terhadap perempuan yang melekat dalam sistem patriarki," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alih-alih memperlihatkan kekerasan seksual, House of the Dragon akan lebih menceritakan bagaimana perempuan tetap tidak memiliki tempat di politik dan kesulitan untuk menduduki tahta tertinggi sebuah kerajaan yang selalu didominasi laki-laki.

Selain itu, Hess melihat bahwa laki-laki yang berkuasa cenderung memanfaatkan perempuan di bawah umur untuk menyetujui sebuah perkawinan dan hal tersebut diromantisasi jika dilihat dari kacamata sejarah.

Ia juga menegaskan bahwa pelaku kekerasan terhadap perempuan tidak hanya para pelaku kekerasan seksual, tapi memiliki makna yang lebih luas.

[Gambas:Video CNN]



"Kami menaruh itu ke dalam layar, dan kami tidak malu terhadap fakta bahwa pemeran utama perempuan kami di paruh pertama serial itu dipaksa dan dimanipulasi untuk melakukan kehendak laki-laki dewasa," ujar Hess.

"[Kekerasan] tidak harus dilakukan oleh mereka yang kita definisikan sebagai pemerkosa atau pelaku kekerasan, tapi seringkali oleh laki-laki yang umumnya bermaksud baik yang tidak bisa melihat apa yang mereka lakukan itu traumatis dan opresif karena sistem yang mereka jalani menormalisasi hal itu," lanjutnya.

"Ini kurang terlihat daripada pemerkosaan, tapi sama berbahayanya meskipun dengan cara yang berbeda," tambah Sara Hess.

Sebelumnya, showrunner Miguel Sapochnik memastikan kepada The Hollywood Reporter bahwa House of the Dragon bakal mengurangi konten-konten seksual. Namun, ia tidak menampik bahwa serial itu tetap akan menunjukkan bagaimana perempuan ditindas oleh laki-laki.

Karena, kata Sapochnik, "Kekerasan terhadap perempuan masih merupakan bagian dari dunia itu."

"[Kami] tidak menghindar dari itu. Bagaimana pun juga, kami akan menyoroti aspek itu. Anda tidak bisa mengabaikan kekerasan terhadap perempuan oleh laki-laki pada waktu itu. Itu tidak boleh diremehkan dan tidak boleh dimuliakan," tegasnya.

House of the Dragon diadaptasi berdasarkan novel Fire and Blood kaya George R R Martin. Serial itu akan menceritakan perang saudara di antara klan Targaryen yang disebut sebagai Dance of Dragons.

Perang saudara ini menjadi awal kejatuhan klan Targaryen sebagai penguasa Westeros.

House of the Dragon akan tayang perdana di HBO pada 21 Agustus 2022.

[Gambas:Youtube]



Gif banner Allo Bank
(pra/pra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER