Jakarta, CNN Indonesia --
Michael Jackson disebut menciptakan 19 nama palsu selama hidupnya untuk bisa mendapatkan obat-obatan dari berbagai dokter demi memuaskan ketergantungannya tersebut.
Dalam sebuah dokumenter investigasi yang dibuat TMZ yang bertajuk Who Really Killed Michael Jackson dan rilis pada bulan depan, sejumlah dokter mengisahkan cerita King of Pop tersebut bisa mengakses obat-obatan.
Menurut cuplikan dokumenter tersebut yang diberitakan New York Post, Senin (29/8) waktu AS, ketergantungan Michael Jackson akan obat-obatan semakin buruk saat dirinya dekat dengan dokter kulit terkenal di Hollywood, Arnold Klein.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klein sendiri telah meninggal pada 2015 lalu pada usia 70 tahun. Ia sempat mengakui memberikan Michael Jackson opioid jenis Demerol bersamaan dengan zat lain yang lebih banyak.
Ketergantungan obat inilah yang disebut mengarah pada kondisi Michael Jackson yang semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
"Dokter Klein lebih dari senang hati membantu dan dia membenarkannya dengan prosedur kecil. Dan dia melakukan ini berulang-ulang," kata Harvel Levin.
[Gambas:Video CNN]
Levin merupakan Produser Eksekutif TMZ yang pernah mendapatkan pengakuan Klein dalam wawancara pada November 2019.
Tingkah Klein ini diperkuat pengakuan Debbie Rowe. Rowe merupakan mantan istri Jackson yang bekerja sebagai asisten Klein selama bertahun-tahun.
Rowe menyebut Klein dikenal kerap melakukan tindakan di luar kode etik demi memuaskan bintang Hollywood.
Lanjut ke sebelah...
"Ada saat-saat dia akan menulis resep untuk hal-hal yang tak ada hubungannya dengan yang ia obati," kata Rowe dalam dokumenter tersebut.
"Dia akan menulis resep yang tidak sesuai dengan resep yang biasanya ditulis oleh dokter kulit,"
Ed Winter, asisten kepala forensik LA County, menyebut bahwa Jackson telah membuat identitas palsu sebanyak 19 kali untuk mengumpulkan berbagai jenis obat-obatan.
Winter juga menyebut Klein telah menyimpan buku khusus yang mencatat resep mana yang masuk ke setiap identitas palsu.
Pengakuan Winter itu diperkuat dari dokter bedah plastik langganan Michael Jackson, Harry Glassman. Glassman menyebut Jackson bisa meminta obat untuk memenuhi ketergantungannya dari dokter mana pun.
"Cara Michael Jackson bisa mendapatkan semua obat-obatan ini adalah belanja ke dokter. Dia punya banyak dokter dan berbeda-beda, yang bisa ia libatkan," kata Glassman.
"Dia akan pergi ke dokter A dan meminta penenang, dan dia kemudian pergi ke dokter B dan mungkin meminta hal yang sama," lanjutnya.
 Infografis 10 Tahun Kepergian King of Pop Michael Jackson. (CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi) |
"Michael bertanggung jawab, sebagian besar, atas kematiannya sendiri, tetapi dia tentu saja mendapat banyak bantuan dari komunitas medis." kata Glassman.
Michael Jackson diumumkan meninggal Juni 2009 dalam usia 50 tahun. Diketahui kematiannya disebabkan keracunan propofol dan benzodiazepin.
Obat-obatan itu berfungsi memberi ketenangan. Namun obat-obatan itu juga punya efek hilangnya kesadaran.
Kematiannya membuat dunia berduka, dan pemakamannya pun disiarkan secara langsung di berbagai televisi dunia.