Jakarta, CNN Indonesia --
Sutradara Andibachtiar Yusuf mengaku terdesak dengan tudingan tindak kekerasan di lokasi syuting yang menyeret namanya sejak beberapa hari lalu.
Ia merasa bahwa kasus yang menyeret dirinya akhir-akhir ini sudah tidak bersahabat lagi bagi dirinya.
"Tentu saya sadar bahwa suasana sungguh sangat tidak bersahabat dan orang pun sudah tak peduli lagi pada apa yang terjadi," tulis Andibachtiar Yusuf di keterangan resmi yang diunggahnya di Instagram, Jumat (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutradara yang akrab disapa Ucup ini menganalogikan dirinya seperti penjaga gawang yang merasa terdesak ketika tim lawan menyerang dan tidak mendapatkan bantuan dari rekan tim.
Dalam memberikan berbagai keterangan, Ucup kerap menyisipkan unsur olahraga untuk menganalogikan pandangannya.
"Informasi sepihak dan segala macam 'gorengan' dari banyak akun-akun penuh pesona membuat saya sungguh berada di gawang sepi menerima serbuan penyerang lawan tanpa ada pemain bertahan mau membantu," tulis Ucup.
[Gambas:Instagram]
Di akhir tulisannya, sutradara 48 tahun itu tak lupa untuk memberikan pembelaan bahwa ia tidak melakukan tindak kekerasan. Andibachtiar Yusuf menyerahkan situasi ini kepada Tuhan untuk menguak kejadian yang sebenar-benarnya.
"Saya percaya Tuhan masih ada dan Dia tahu apa yang sesunggunya terjadi. Banyak orang religius memahami kalimat itu dengan baik," tuturnya.
"Mungkin selama ini saya sempat jauh dari Tuhan, tapi saya percaya di situasi macam ini, Dia tetap memperhatikan apa yang sedang terjadi," pungkas Ucup.
Lanjut ke sebelah...
Sutradara Andibachtiar Yusuf membantah kabar dirinya menampar salah satu anggota di lokasi syuting proyek terbarunya. Bantahan itu disampaikan lebih dari satu hari setelah ramai tudingan dirinya melakukan kekerasan di lokasi syuting.
Andibachtiar Yusuf atau yang akrab disapa Ucup menceritakan tudingan itu bermula dari permasalahan pemeran figuran atau extras di lokasi syuting. Kemudian, ia mengaku memaksakan syuting dengan jumlah figuran yang terbatas.
Namun, hasil syutingnya tidak sesuai dengan harapannya. Ucup, sebagai seorang sutradara, mengaku mendapatkan tekanan dan catatan.
"Saya kesal dan memaksa talent coordinator (sebut saja "kru") untuk melengkapi jumlah, saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal," ujarnya.
"Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan, bukan TAMPARAN," lanjut Andibachtiar Yusuf mengklarifikasi
Masalah bermula ketika media sosial ramai membahas soal cerita pekerja film yang mendapatkan kekerasan dan perlakuan tak menyenangkan di lokasi bekerja. Persoalan ini muncul pada Rabu (31/8).
Pengungkap cerita melalui akun Juandini itu tidak memberikan identitas apapun soal terduga pelaku atau pun proyek yang dimaksud, selain bahwa terduga pelaku disebut mengaku sebagai "sutradara terganteng".
Juandini menahan diri untuk menceritakan kejadian tersebut hingga proyek syuting rampung. Ia mengaku tidak terima atas perlakuan tersebut.
Para korban disebutnya mendapatkan kata-kata kasar hingga kekerasan fisik, salah satunya adalah tamparan karena dianggap salah dalam bekerja. Di akhir unggahan, ia hanya berharap tak akan ada lagi kekerasan di lokasi syuting, baik secara verbal maupun fisik.
Sementara itu, CEO Paragon Pictures Robert Ronny meminta maaf atas ramai kabar dugaan kekerasan dalam lokasi syuting salah satu proyek yang digarap perusahaannya.
[Gambas:Video CNN]
"Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang aman," tulisnya dalam pernyataan resmi di media sosial, Rabu (31/8).
"Sehubungan dengan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang individu, kami mengecam tindakan tersebut dan mengambil langkah tegas untuk memutuskan hubungan kerja dengan individu yang bersangkutan," lanjutnya.
Kepada CNNIndonesia.com, Kamis (1/9), Robert buka suara mengenai Juandini, casting director yang menceritakan dugaan penganiayaan tersebut lewat Instagram Story, kemudian tersebar ke media sosial.
"Bukan [tim Paragon Pictures atau Ideosource].. Dia [Juandini] adalah freelance untuk proyek kami," kata Robert Ronny.
[Gambas:Instagram]