Meski begitu, beberapa kritikus memuji film Orphan: First Kill karena membawa pendekatan yang baru pada karakter Esther si pembunuh mungil dari film 2009.
Stephen Romei, kritikus dari The Australian menilai film tersebut lebih cocok disebut horor psikologis karena banyak bermain dengan pola pikir penonton yang akhirnya terkejut pada akhir film.
"[Film] Ini lebih merupakan thriller psikologis daripada film slasher, dan jauh lebih baik karena itu," kata Romei.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
K. Austin Collins dari Rolling Stone memuji prekuel tersebut karena menyajikan jalan cerita yang mengungkapkan hal-hal menarik tentang awal mula Esther membunuh keluarga pertamanya. Sehingga, film itu terasa seperti melihat seorang amatir yang kemudian dikenal sebagai penjahat andal dalam Orphan.
"Kesenangan menyaksikan Esther keluar dari liganya adalah kepuasan tersendiri, bahkan jika sebaliknya, kami diberi janji bahwa ada sejumlah kesalahan yang pasti akan terulang." tulis Collins.
Orphan: First Kill kembali fokus pada korban pertama Esther. Jauh dari kata gadis muda yang manis dan polos, Esther sesungguhnya perempuan berusia 33 tahun yang bernama Leena Klammer.
Leena kemudian hadir menjadi Esther Mauerova, anak perempuan Katie dan Richard (Julie Stiles dan Rossif Sutherland) yang hilang.
Kisah Orphan: First Kill merupakan prekuel dari Orphan yang mengisahkan sepasang suami istri (Peter Sarsgaard dan Vera Farmiga) telah kehilangan bayi mereka dan memutuskan mengadopsi seorang anak perempuan berusia 9 tahun, Esther.
Orphan: First Kill tayang 31 Agustus di bioskop Indonesia.