Serupa tapi Tak Sama Fanfiction dan AU
Sudah bukan hal yang mengherankan lagi jika jagat maya kerap diisi ribut-ribut di media sosial. Salah satu yang pernah menjadi topik perdebatan adalah mengenai definisi fanfiction dan alternate universe (AU).
Bagi yang awam, alternate universe menjadi salah satu bacaan yang digemari banyak Gen-Z saat ini dan kerap hilir mudik di lini masa media sosial.
Putri Andam Dewi, dosen sastra Jepang Binus University, mengatakan fanfiction sebenarnya belum memiliki definisi yang pakem. Meski demikian, jika ditelaah secara istilah, fanfiction secara sederhana memiliki definisi karya fiksi yang dibuat oleh penggemar.
"Intinya adalah karya fans untuk memberikan rasa kagum dan rasa terima kasih kepada karakter-karakter idola mereka," jelas dosen yang kerap disapa Andam kepada CNNIndonesia.com.
Lihat Juga : |
Tidak sedikit yang salah kaprah bahwa AU sama dengan fanfiction. AU memang bagian dari payung besar fanfiction, tapi AU hanya satu dari sekian banyak genre dari karya fiksi yang dibuat penggemar itu.
AU menciptakan semesta baru kepada karakter di dalam cerita yang sama sekali berbeda dari semesta aslinya. Andam pun melihat ada alasan penggemar menggandrungi genre fanfiction tersebut.
"Biasanya ingin menggabungkan, mengubah cerita, atau mereka enggak setuju dengan cerita canon-nya. Mereka menciptakan satu universe yang baru," katanya.
Sejak media sosial berkembang, penulis fanfiction memiliki lebih banyak pilihan platform untuk mengunggah karya fiksi mereka. AU kini banyak ditemui di Twitter dan menyebabkan istilah AU lebih dikenal daripada fanfiction.
Sedangkan, fanfiction yang berupa tulisan pendek lebih banyak diunggah ke situs fandom, seperti FanFiction.net, Archive of Our Own (AO3), hingga Wattpad.
Menurut Andam, pergeseran istilah AU yang menjadi lebih populer daripada fanfiction terjadi karena adanya pergerakan tren dan generasi fandom.
"[Pergerakan] itu munculnya dari interaksi, dari negosiasi, dari komunikasi para fans itu dalam fandom-fandom tersebut."
"Itu mengikuti tren saja karena platform-nya lebih banyak. (Platform) mana yang lebih banyak didengar. Itu juga menjadi perbedaan dari generasi fansnya sendiri," imbuhnya.
Bentuk karya fanfiction pun sudah berkembang. Dulu, saat hanya ditemui di situs fandom, fanfiction cenderung hanya berbentuk tulisan. Sejak merambah ke media sosial, fanfiction yang kini akrab dengan istilah AU itu bisa berbentuk tulisan, grafis, hingga audio.
Amel menjadi salah satu pembaca setia fanfiction yang lebih senang membaca AU di media sosial.
"Gue pulang kerja malam, udah umur segini. Gue rebahan cuma pengin baca sesuatu yang nyantai dan cepat nangkepnya," kata Amel mengaku.
Lanjut ke sebelah...