ROAD TO G20

Asa Konser Ramah Lingkungan di Indonesia dalam M20

CNN Indonesia
Senin, 26 Sep 2022 19:20 WIB
Menurut Dewi Gontha, meski mimpi konser ramah lingkungan di Indonesia tidak mudah, ada beberapa hal kecil yang bisa dimulai untuk mewujudkannya.
Ilustrasi konser musik. Menurut Dewi Gontha, meski mimpi konser ramah lingkungan di Indonesia tidak mudah, ada beberapa hal kecil yang bisa dimulai untuk mewujudkannya. (AFP/OSCAR SIAGIAN)

Alternatif menggunakan alat makan dari kayu ataupun rotan pun masih terbilang mahal. Bila dipaksa, maka akan berdampak pada peningkatan biaya produksi makanan sehingga harga jual makanan akan makin mahal lagi.

Belum lagi permasalahan keamanan bila penonton memilih membawa alat makan sendiri, seperti garpu, pisau, ataupun sumpit. Alat makan yang termasuk benda tajam memang belum diperkenankan masuk ke festival musik dengan alasan keamanan.

Namun ada banyak ranah lain yang bisa bebas plastik dan bisa langsung diterapkan. Menurut Dewi, hal itu sudah ia lakukan dalam penjualan merchandise di festival-festival musik yang ia gelar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Di kami, dulu merchandise semua benda diplastikin, sekarang kami sudah enggak pakai plastiknya. Jadi orang kalau beli kaus, sudah enggak ada plastiknya. Jadi kami sudah pakai kertas-kertas yang daur ulang," kata Dewi.

"Kalau dia mau kantung, dia harus beli, ini praktik harian yang sebenarnya orang di rumah juga sudah bisa praktikkan, itu paling mudah," lanjutnya. "Karena kalau enggak, ya otomatis kita menghasilkan lebih banyak lagi yang tidak bisa didaur-ulang,"

Apalagi, Dewi menyadari bahwa pelaku industri konser dan penonton sudah semakin sadar akan lingkungan dalam penyelenggaraan konser. Mulai dari sampah yang dipilah dan ditangani secara baik agar tak tercampur kembali, hingga memperbolehkan tumblr agar bisa diisi ulang di kawasan festival.

Namun yang terpenting bagi Dewi, kesadaran peduli akan lingkungan harus dimulai dari setiap individu. Ia menyebut tidak bisa lagi semua diserahkan kepada satu pihak, entah pemerintah saja, atau penyelenggara konser semata.

"Berkala emang, makanya kita merchandise dulu deh yang enggak pakai plastik, karena tote bag kami lucu, jadinya mereka enggak berasa dipaksa. Jadi memang cara kita mempresentasikannya harus berubah, enggak seperti sebuah paksaan, jadi otomatis mereka mengikuti," kata Dewi.

Dewi Gontha merupakan satu dari 10 pengisi dalam acara Pre-Event 1 Music20 atau M20. M20 berisi rangkaian acara yang membahas berbagai isu dalam dunia musik dalam rangka menguatkan isu utama Kepresidenan G20 Indonesia.

Gif banner Allo Bank

Kepresidenan G20 Indonesia yang puncaknya akan digelar di Bali pada pertengahan November 2022 membawa empat isu utama, yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi, Transformasi Ekonomi Digital, dan Krisis Pangan.

Sementara untuk rangkaian M20, akan membahas mulai dari hak intelektual, keberlangsungan industri musik yang adil dan inklusif, transformasi digital berkelanjutan dalam industri musik, hingga soal konser ramah lingkungan, dan soal kesejahteraan pekerja kreatif.

Selain Dewi Gontha, sejumlah musisi lain akan menjadi pembicara dalam acara Pre-Event 1, seperti Irfan Aulia, Iwan Fals, Yura Yunita, dan Addie MS.

(end)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER