5 Kontroversi Film Blonde, Pelecehan Seksual hingga Aborsi

CNN Indonesia
Rabu, 05 Okt 2022 11:20 WIB
Berikut deret adegan film Blonde yang memicu kontroversi. Film Blonde dibintangi Ana de Armas yang memerankan karakter Marilyn Monroe.
Berikut deret adegan film Blonde yang memicu kontroversi. Film Blonde dibintangi Ana de Armas yang memerankan karakter Marilyn Monroe. Foto: (Netflix)

Pelecehan Seksual

Salah satu poin utama kontroversi film Blonde adalah pelecehan seksual yang dianggap melenceng dari kehidupan nyata Marilyn Monroe, termasuk satu adegan dengan Presiden AS John F. Kennedy yang dinilai direkayasa.

Penonton menilai adegan pelecehan seksual tersebut begitu "mengerikan" dan "menjijikkan." Blonde tak secara terbuka mengidentifikasi sosok tersebut merupakan John F. Kennedy, namun hanya menyebutkannya sebagai The President.

Dalam adegan itu, Presiden ditampilkan memaksa Marilyn Monroe untuk melakukan oral seks dan dikembangkan menjadi adegan yang menyiratkan sang aktris diperkosa oleh Kennedy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aborsi

Adegan aborsi juga memicu kontroversi atas film ini. Dalam Blonde, Marilyn Monroe ditampilkan melakukan dua kali aborsi di luar kehendaknya, dan satu adegan menampilkan ia berbicara dengan janin.

"Kamu tidak akan menyakiti saya kali ini kan?" kata janin tersebut kepada Marilyn Monroe.

Adegan tersebut membuat Planned Parenthood mengkritik Blonde karena dinilai berkontribusi pada propaganda anti-aborsi.

Sejak 1973 hingga 2022, putusan Mahkamah Agung dalam Roe v. Wade dan Panned Parenhood menciptakan dan memberikan perlindungan secara hukum kepada perempuan hamil untuk melakukan aborsi.

Mereka juga memastikan negara bagian tidak dapat melarang aborsi sebelum titik di mana janin dianggap layak.

"Sungguh memalukan kreator Blonde memilih berkontribusi pada propaganda anti-aborsi dan menstigamtisasi keputusan perawatan kesehatan orang sebagai gantinya," kata Caren Spruch sebagai salah satu petinggi Planned Parenthood seperti diberitakan The Hollywood Reporter.

"Fan anti-aborsi telah lama berkontribusi dalam menyebarkan stigma aborsi menggunakan janin dan kehamilan yang tidak akurat secara medis. Film Blonde memperkuat pesan itu dengan CGI janin yang berbicara, digambarkan seperti bayi yang sempurna."

Respons Kreator

Salah satu hal yang turut memicu kontroversi adalah respons Andrew Dominik selaku sutradara. Film tersebut di AS bahkan diberikan label NC-17 yang berstatus lebih tinggi daripada R-rating.

Pada Februari 2022, jauh sebelum Blonde tayang, Andrew Dominik seolah tak peduli apabila film itu nantinya tak disukai penonton.

"Ini adalah film yang penuh tuntutan. Jika penonton tidak menyukainya, itu masalah penonton. Ini film NC-17 tentang Marilyn Monroe, seperti yang Anda inginkan, bukan? Saya ingin pergi dan melihat versi NC-17 dari kisah Marilyn Monroe," kata Andrew Dominik seperti diberitakan Screen Daily.

Blonde. L to R: Ana de Armas as Marilyn Monroe & Adrien Brody as The Playwright. Cr. Netflix © 2022Adrien Brody berperan sebagai The Playwright, suami ketiga mendiang Marilyn Monroe. Foto: (Netflix)

Meski menuai kritik, ada pula yang membela film Blonde karena dinilai mengadaptasi novel dengan baik. Pembelaan itu juga datang dari Adrien Brody selaku bintang film tersebut.

"Kalian tahu, novel dan filmnya sama-sama penuh dengan tema eksploitasi dan trauma. Dan, sayangnya, hidup Marilyn penuh dengan itu," jelas Adrien Brody kala berbincang dengan The Hollywood Reporter, Kamis (29/9).

Brody menjelaskan bahwa pendekatan orang pertama sebagai tumpuan cerita film Blonde bisa menjadi salah satu penyebab mengapa film ini terkesan kejam untuk mata penonton.

"Karena kamu ada di dalam dirinya -- perjalanan dan rasa rindu serta perasaan keterasingannya -- di tengah semua pujian yang dihadapi," paparnya.

Gif banner Allo Bank
(chri)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER