Kotak Buka Suara Soal Polemik Royalti dengan Posan Tobing

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Okt 2022 08:35 WIB
Personel aktif band Kotak, Tantri, Cella, dan Chua buka suara usai mereka dituding belum membayar royalti bagian eks drummer mereka, Posan Tobing.
Personel aktif band Kotak, Tantri, Cella, dan Chua buka suara usai mereka dituding belum membayar royalti bagian eks drummer mereka, Posan Tobing. (Screenshot dari Instagram @kotakband_ )
Jakarta, CNN Indonesia --

Personel aktif band Kotak, Tantri, Cella, dan Chua buka suara usai mereka dituding belum membayar royalti bagian eks drummer mereka, Posan Tobing.

Mereka menjelaskan royalti performance rights milik Posan Tobing bukan tanggung jawab Kotak, melainkan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK). Hal tersebut juga telah tercantum dalam aturan pemerintah mengenai hak cipta.

"Di Indonesia sendiri ini ada badan yang diatur oleh pemerintah berdasarkan PP Nomor 56 juncto UU Hak Cipta. Yang membayarkan hak tersebut adalah LMK, dalam hal ini WAMI (Wahana Musik Indonesia)," kata Chua dalam video klarifikasi yang diunggah di media sosial dan YouTube milik band Kotak, Jumat (7/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi memang pasti tidak tepat kalau misalnya meminta hak performance royalty ke Kotak. Memang sudah ada lembaganya, yang memang minta royaltinya ke WAMI," ujar Tantri.

Dalam kesempatan itu, Cella juga meluruskan tudingan bahwa Posan merupakan pencipta sejumlah lagu hit Kotak. Beberapa lagu yang dimaksud di antaranya Pelan-Pelan Saja, Selalu Cinta, dan Masih Cinta.

Gitaris Kotak itu kemudian menjelaskan bahwa lagu-lagu tersebut diciptakan bersama dengan personel lain, termasuk penulis lagu Pay dan Dewiq. Cella juga menjelaskan persentase para penulis di setiap lagu tersebut.

"Aku perlu meluruskan bahwa ada peran Pay dan Dewiq di situ," kata Cella.

"Memang ada lagu ciptaan Posan sendiri, kayak Kerabat Kotak, Cinta Jangan Pergi, dan Ku Ingin Sendiri, itu murni ciptaan Kotak. Tapi semenjak 2011 memutuskan keluar, kami hampir tidak pernah membawakan lagu itu," lanjutnya.

Di akhir video, mereka juga menjelaskan klaim Posan yang menyebut para personel memutus hubungan dengan dirinya karena telah memblok media sosial.

Tantri mengakui bahwa para personel aktif memblok media sosial Posan, tetapi menegaskan bahwa hubungan mereka baik-baik saja. Di sisi lain, Chua juga mengungkapkan bahwa mereka bertiga masih mengingat kontribusi Posan terhadap Kotak sebelum memutuskan hengkang.

"Kami juga bukan kacang yang lupa pada kulitnya, kami juga masih mengingat sekali siapa yang berjasa buat kami, bagaimana proses kami dulu," kata Chua.

CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Kotak untuk mengutip unggahan tersebut.

Sebelumnya, Posan meminta Tantri, Cella, dan Chua untuk membayar royalti bagiannya. Ia menyampaikan pesan kepada eks satu bandnya lewat berbagai jalur di media sosial.

Salah satu yang terbaru adalah lewat TikTok. Posan mengaku membuat akun TikTok demi mengirimkan pesan kepada trio personel Kotak. Karena, kata pengakuan Posan, mereka telah memblokirnya di Instagram.

[Gambas:Youtube]



Posan tidak terima dengan pernyataan Tantri, Cella, dan Chua yang mengatakan bahwa mereka tidak ingin mencari drummer baru karena ingin mempertahankan Kotak dengan tiga personel.

Namun, meskipun kini Posan sudah hengkang dari Kotak, ia tetap tidak mendapatkan jatah royalti penampilan Kotak yang membawakan lagu-lagu yang ia bantu ciptakan.

"Buat Tantri, Cella, dan Chua, kalian tuh keterlaluan. Kalian bilang kalian enggak mau cari drummer lagi karena kepengin bertiga saja karena uangnya mau dibagi tiga," cetus Posan.

"Sementara dari tahun 2011 sampai sekarang, lo bertiga enggak pernah nge-share royalti performance ke gue, dan 100 persen semua lagu hits yang ada di kotak itu adalah bagian dari ciptaan gue juga," lanjutnya.

(frl/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER