Fakta itu membuat mental dan psikis Monroe kolaps. Sosok Ayah yang selama ini ia pikir ada, rupanya tidak pernah ada, hanyalah upaya manis dari seorang sahabat yang mencintainya dengan tulus. Sahabat itu pun baru saja meninggal dunia.
Mental Monroe yang telah lama merasakan kehampaan kini hancur berkeping-keping. Ia kemudian tenggelam dalam obat-obat penenang untuk mengatasi depresi yang melanda dirinya.
Dalam kesedihan yang teramat dalam, ia menegak obat penenang bersama whiskey berkali-kali dengan harapan rasa sakit hatinya bisa hilang. Hingga kemudian, ia merasa lunglai dan begitu mengantuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Monroe kemudian berjalan sempoyongan ke kamar tidurnya meski matahari masih bersinar terang. Ia merasa begitu mengantuk dan lemas tak berdaya. Sembari menangis, ia pun mulai tertidur.
Dari sinar cahayan matahari yang masuk ke kamarnya, ia merasa melihat sosok Ayah yang ia lihat dari lukisan ibunya, datang. Saat itulah, Marilyn Monroe merasa kembali menjadi Norma Jean dan ia bisa tenang menyambut ayahnya itu di dunia lain.
Marilyn Monroe pun meninggal dalam tidurnya, sendirian.
Menurut pemberitaan di dunia nyata, Marilyn Monroe ditemukan tak bernyawa di kamarnya di Los Angeles, pada Minggu 5 Agustus 1962 dini hari.
Mayat Monroe ditemukan dalam kondisi menelungkup di kasur dengan tangan memegang telepon oleh asisten rumah tangganya, Eunice Murray, yang mengintip ke kamar Monroe melalui jendela.
![]() |
Sehari sebelum Monroe ditemukan meninggal dunia, ia diketahui hanya menghabiskan waktunya di rumah. Di rumah itu, ia ditemani Murray dan publisis Patricia Newcomb.
Pada Sabtu, 4 Agustus 1962, Monroe diketahui sempat bertemu dengan fotografer Lawrence Schiller untuk membahas peluang Monroe jadi model di majalah Playboy.
Ia juga diketahui sempat menerima pesan dari terapis pijatnya, berbicara dengan teman di telepon, dan menerima paket yang diantar melalui kurir.
Newcomb mengaku dirinya sempat beradu argumen dengan Monroe karena artisnya itu kurang tidur. Namun pada 4.30 sore, psikiater pribadi Monroe, Ralph Greenson tiba dan meminta Newcomb untuk pergi.
Usai memeriksa Monroe, Greenson meminta Murray menginap malam itu untuk menjaga Monroe. Greenson pun pergi sekitar pukul 7 malam.
Setelah Greenson pergi, Monroe menerima telepon dari Joe DiMaggio Jr yang merupakan anak mantan suaminya. Dalam perbincangan itu, Joe mengisahkan ia baru putus dari pacar yang tak disuka oleh Monroe.
Monroe pun sempat menceritakan hal itu kepada Greenson melalui telepon. Hingga sekitar pukul 8 malam, Monroe memutuskan pergi ke kamarnya untuk beristirahat. Namun ia lagi-lagi menerima telepon.
Telepon kali ini datang dari Peter Lawford yang merupakan aktor sekaligus sahabat Monroe. Lawford berusaha mengajak Monroe untuk bergabung dalam pestanya malam itu.
![]() |
Akan tetapi, Monroe terdengar tak bisa untuk pergi. Menurut Lawford, Monroe terdengar seperti di bawah pengaruh obat-obatan dan meracau.
Monroe bahkan mengucapkan selamat tinggal kepada Lawford dan istrinya, Patricia Kennedy, serta Presiden AS John F Kennedy yang merupakan abang ipar Lawford.
Kondisi itu membuat Lawford khawatir.
Lanjut ke sebelah...