CERITA DI BALIK LAYAR

Syuting Blonde, Ana de Armas Mimpi Bertemu Marilyn Monroe

CNN Indonesia
Minggu, 09 Okt 2022 17:05 WIB
Ana de Armas berbagi isi pertemuan dirinya dengan Marilyn Monroe dalam mimpi hingga ketakutannya memerankan sosok sang ikon.
Ana de Armas begitu menghayati perannya sebagai Marilyn Monroe dalam Blonde, sampai-sampai ia memimpikan ikon tersebut dalam tidurnya. (AFP/ANDER GILLENEA)

Proses tersebut disebut Ana de Armas tidak direkam dan justru ia anggap sebagai momen paling "intim" dari proses produksi. Namun proses itu juga yang membuat Ana de Armas lebih banyak belajar gaya bicara Monroe secara autodidak.

"Saya menyadari bahwa saya tidak bisa datang ke kelas pelatih saya dan mulai berlatih aksen itu dan mengulangnya seperti burung beo," kata Ana de Armas.

Padahal menurut Ana de Armas, suara Marilyn Monroe amatlah khas. Suaranya sungguh terikat pada emosi, dan dibangun sebagai sarana untuk Monroe bisa lebih didengar dan dianggap pintar oleh sekelilingnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia amat merasa tak aman. Dia sungguh ketakutan. Dia selalu berpikir dua kali atau tiga kali sebelum mengatakan apapun," kata Ana de Armas.

"Nafas dan nada tingginya adalah hasil dari seseorang tanpa batasan yang butuh untuk membiarkan semua orang masuk dalam hidupnya. Dia [Marilyn Monroe] butuh kedekatan itu dengan orang lain karena dia tidak pernah memiliki itu sebelumnya," lanjutnya.

Ana de Armas pun menilai ketidakadaan batasan tersebut yang membuat Marilyn Monroe menjadi magnet buat banyak orang. Ana menilai, siapapun yang berbincang dengan Monroe, akan merasa mendapatkan perhatiannya secara utuh.

Film Blonde (2022)Aksi de Armas dalam Blonde banyak menuai pujian kritikus. Meskipun, pujian itu tak juga berbuah untuk film Blonde yang habis-habisan dikritik oleh kritikus film karena dianggap mengeksploitasi perempuan.  (dok. Netflix)

Padahal, kata Ana de Armas, hanya sedikit yang benar-benar memahami siapa Marilyn Monroe sesungguhnya. Namun perangai menyenangkan dan manis yang selalu diberikan Monroe membuat orang lupa memperhatikan perempuan itu lebih dalam.

Ia pun berharap Blonde bisa membuat masyarakat lebih menaruh empati terhadap Marilyn Monroe, atau siapapun yang berusaha berbuat manis terhadap orang lain.

"Saya harap cinta untuk dirinya tetap ada dan terus bertumbuh. Namun kini mengetahui sisi lainnya, sisi gelapnya, atau bagian yang sedih, penuh trauma dan sakit, [berharap] bahwa publik masih mengidolakan dan semakin memperhatikan Monroe lebih banyak lagi," kata Ana de Armas.

"Saya merasa Marilyn Monroe akan bahagia soal film ini. Saya rasa ini seperti hadiah baginya bahwa kita memberikan suara baginya, dan dalam beberapa hal kita juga membahas soal Norma, bukan cuma Marilyn." katanya.

[Gambas:Youtube]



(end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER